JURNAL NUFIRA

Mentari belum sempurna benar memanggang taman itu, gedung lantai lima di hadapannya masih menghadang sinar mentari, membuat lembab sekeliling. Sejuk tepatnya. Sedang perlahan di belakang sana mentari merambat naik, menarik bayangan itu seinci demi seinci membuatnya semakin pendek, semakin mendekati kaki gedung. Dia masih duduk disana, diantara empat meja dan bangku terbuat dari semen yang atasnya dilindungi kanopi. Air tergenang di meja dan bangku lain juga sedikit di meja yang ditempatinya, tapi tak lama juga mentari akan menguapkan genangan air itu. Begitu juga kelopak matanya ada danau kecil di bola mata coklatnya, tapi entahlah apa mentari mampu menguapkannya juga. Bola mata itu menatap nanar dedaunan yang basah bekas hujan semalam, menyilaukan ketika diterpa mentari yang cepat merangkak naik. Kedua tangannya tertumpu di atas meja, jemarinya dianyam. Kulitnya yang putih tampak pucat. "Kau boleh melakukan apapun selama kau merasa itu lebih baik. Tapi tolong, jan

Hari ini ada kesempatan jalan-jalan di kampus, rutenya FPBS-Perpus-FPBS-FPIPS-FPBS ga terlalu jauh sebenarnya, dan tentu saja bukan tanpa tujuan. Tapi ada yang menarik yang gatel banget ni tangan pen nulis. Ok,yang pertama. Hari ini rame banget di kampus. Kenapa? Yaiyalah, da banyak yang kuliah. Maksudnya, rame dengan propaganda, pun juga di fb, tranding topic nya everybody know, about Valentine. Saya tidak akan menjelaskan apa itu valentine? atau tepatnya siapa itu valentine? Toh banyak sudah yang menulis tentang itu. Yang bikin saya tergelitik, sekaligus termangu dan tergugu adalah melihat banyak banget pamflet d tembok atau di mading kampus yang intinya menyuarakan tolak valentine, redaksinya ada yang "Say NO to Valentine, Say Yes to Syariah Islam" atau "Hari ini 14 februari 2012, hari menutup aurat sedunia." dll. Hei, bahkan di mading salah satu fakultas, ada dua pamflet dengan tema sama, tapi isinya kontradiktif, yang satu "Mahasiswa Cerdas