Posts

Showing posts from 2015

Seperti Apakah Kita?

Image
Seperti apakah kita? Apakah kita dua orang yang sama-sama masih menyimpan bara dalam dada. Meniupnya perlahan agar tetap menyala? Ataukah kita adalah dua orang yang terjebak di satu ruang hampa yang sama. Saling menguatkan agar tak tertelan kekosongan dan rasa kesepian masing-masing. Seperti apakah sesungguhnya kita? Apakah dua orang yang mencoba untuk menjalin pertemanan, melupakan masa-masa kelam saat kita satu sama lain pernah saling merajahkan luka paling dalam? Ataukah kita, tak lebih hanya dua orang yang tersesat di persimpangan, lalu cepat atau lambat akan berpisah dan kembali menapaki jalan yang berbeda. Katakan, menurutmu seperti apakah sesungguhnya kita? Bandung, November 2015

Mengalahkan Diri Sendiri

Image
  "There is nothing noble in being superior to your fellow man, true nobility is being superior to your former self." - Ernest Hemingway  Pada suatu sore di hari Minggu, setelah makan siang bersama seorang teman , dia melanjutkan dengan meminum kopi dan saya menyeduh segelas teh . (Ini memang bukan kebiasaan yang sehat, tapi bagi kami, kebiasaan ini menyenangkan!) Selanjutnya sudah bisa ditebak, kami terlibat dalam sebuah p erbincan gan . Perbincangan random dari satu hal menuju hal lainnya. Dari seputar film sampai buku -buku yang baru saja sama-sama kami baca. Hingga topik tentang orang lain pun sempat nyempil di antara obrolan kami. Saya bercerita tentang beberapa orang teman dan pencapaian-pencapain yang telah mereka raih. Kami sama-sama sepakat, sekali waktu kerap merasa iri dengan apa yang orang lain raih. Sekalipun tentu kita tak pernah tahu usaha berdarah-darah seperti apa yang telah mereka lewati untuk mendapatkan semua itu. “Terlebih ketika or

Dare to Dream, and Dare to Make Your Dream Come True (Majalah Janna, Desember 2012)

Image
(Menemukan tulisan lama yang isinya sok-sokan ini di blog BEM FEB UNSOED. Diposting tanggal 6 September 2013 :D Sebagian isinya telah saya edit, versi asli cek di sini .) *** “Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu.” [Arai] Yups, tidak semua mimpi datang saat tidur. Mimpi juga datang ketika terjaga. Kenapa butuh keberanian untuk bermimpi? Karena ternyata banyak orang di luaran sana takut bermimpi yang tinggi, karena tidak percaya diri lah, pesimis lah, atau takut diledek sebagai pemimpi. Lha emang Weight bersaudara tidak bermimpi dulu sebelum menerbangkan manusia? Begitu juga Edmun Hillary yang menaklukan Mount Everest. Atau Daniel Mahendra yang berhasil mengunjungi Tibet dalam bukunya Perjalanan ke Atap Dunia . Mereka itu para pemimpi! Lagian mimpi itu gratis kok. Tinggal kita berani atau tidak untuk menetapkan impian kita. Jika sudah terlintas maka tuliskanlah atau ungkapkan pada orang lain. Paulo Coelho bilang, when you want something, all the univ

Read-A-Thon Day #4: Membaca Buku dalam Sekali Duduk

Image
Finished Curat-coret di Toilet by Eka Kurniawan "Cerita yang habis dibaca dalam sekali duduk" memang selalu identik dengan pengertian cerpen. Karena ruangnya yang singkat, sebuah cerpen memungkinkan buat dibaca dalam sekali duduk. Tapi bagaiman dengan sebuah buku? Bagi saya sendiri, t entu saja salah satu syarat yang harus dipenuhinya adalah bukunya tidak terlampau tebal dan isinya bisa bikin saya betah berlama-lama di depan buku tersebut . Dua faktor itu yang bikin saya bisa menyelesaikan sebuah buku dalam waktu singkat. Pada hari keempat Read-A-Thon, saya bisa menyelesaikan Curat-coret di Toilet dalam sekali duduk sepanjang sore sepulang kerja. Karena memang bukunya tipis (120 halaman) dan cerita-ceritanya bagus, berhasil bikin saya ketagihan pengen baca lagi dan lagi. Ini memang bukan kali pertama saya membaca buku dalam sekali duduk. Beberapa tahun ke belakang (terutama saat masih kuliah) saya sering membaca buku di Gramedia Merdeka dan nyaris sel

Read-A-Thon Day #3: Perihal Ending Cerita

Image
Finished Rumah Kopi Singa Tertawa by Yusi Avianto Pareanom "Jangan pernah ikuti keinginan pembaca." Saya pernah mendapat wejangan seperti itu dalam sebuah acara kepenulisan . “ Tidak mengikuti keinginan pembaca , bukan berarti tidak bisa membuat pembaca terkesan membaca tulisan kita. Hanya saja sebisa mungkin membuat alur atau ending yang bertolak belakang dengan harapan pembaca. Misalnya ketika menulis kisah cinta, harapannya pasti happy ending , buatlah cerita yang menggantung atau justru sad ending . ” Kurang lebih demikian yang saya tangkap. Sependek pengalaman saya dalam membaca, saya justru lebih suka mendapat ending yang diluar dugaan (atau mungkin harapan) saya . Sekalipun kecewa, r asanya ada kepuasan tersendiri. Saya bisa memaki-maki , teriak-teriak dan menertawakan kebodohan diri sendiri kenapa sampai terkecoh . Tetapi , justru di sanalah sisi kenikmatan dalam membaca. Kalau sudah tahu endingnya, ngapain mesti dibaca ? Begitu pikiran pen

Read-A-Thon Day #2: Membaca di Tempat Umum

Image
- Finished Percy Jackson & The Olimpians #5: The Last Olympian by Rick Riordan - On page 28 of 172 Rumah Kopi Singa Tertawa by Yusi Avianto Pareanom Akhirnya pada hari kedua, saya bisa menyelesaikan Percy Jackson buku kelima. Membaca seri ini cukup melelahkan karena penuh dengan pertempuran. Sekalipun endingnya bisa ditebak, tetapi tetap bikin penasaran bagaimana akhirnya pergulatan Percy melawan kekuatan Kronos. 160 halaman terakhir Percy Jackson saya selesaikan sore hari selepas kerja, tetapi ada sebagian bab yang saya baca saat perjalanan ke tempat kerja (baik berangkat atau pulangnya). Sekalipun jarak antara kosan dan tempat kerja hanya berjarak kurang lebih 5 km, tetapi bisa menghabiskan waktu 40-60 menit menggunakan angkot. Waktu sebanyak itu biasanya saya habiskan dengan membaca buku, sesekali buka handphone atau bengong aja liat jalanan. Berhubung ada target yang harus saya tuntaskan, saya memilih menghabiskan waktu untuk membaca di perjalanan. Mem

Read-A-Thon Day #1: Jangan Terlalu Keras pada Diri Sendiri

Image
I’m on page 290 of 452 Percy Jackson and The Olympians #5: The Last Olympian Saat tulisan ini dibuat, saya masih berada di halaman 290 buku kelima serial Percy Jackson . Ya, saya baru menyelesaikan setengah buku dari total halaman sekitar 450. Saya tidak dapat menyelesaikannya pada hari pertama sebab seharian kemarin saya hanya menghabiskan waktu untuk membaca kurang lebih tiga atau empat jam. Mencuri-curi waktu saat bangun tidur, sore hari dan menjelang tidur sebab siang harus kerja ditambah jam kerja malam. Awalnya saya terlalu berambisi menyelesaikan buku ini dalam satu hari. Saya memang sengaja tidak memasukkannya ke dalam toples TBR dan memilih mendahulukan buku ini. Saya pikir, mumpung masih awal-awal, yang otomatis energi saya masih besar untuk menghadapi buku setebal 452 halaman . Bagi saya yang memang termasuk pembaca yang lambat, 45 2 halaman bukan hal yang mudah, terbukti saya hanya mampu mencapai angka 200-an saja . Daripada “membaca sebanyak mun

Read-A-Thon and TBR Jar Challenge

Image
Apa yang biasanya kamu lakukan saat bosan? Misalnya bosan membaca buku dengan genre yang gitu-gitu aja, terlebih dengan cara yang gitu-gitu aja. Try something new? Ya, cobalah sesuatu yang baru. Biasanya hal-hal baru akan membuat hasrat dalam melakukan sesuatu bangkit lagi bahkan cenderung membuat semangat menggebu-gebu. Nah, saat ini saya merasa butuh sebuah pengalaman baru dalam membaca karena merasa bosan dan jenuh dengan cara saya membaca selama ini. Read-A-Thon and TBR Jar Challenge is the answer. Saya belum menemukan padanan kata dari istilah-istilah tersebut dalam bahasa Indonesia. Intinya Read-A-Thon itu membaca beberapa buku secara maraton dalam beberapa   hari. Sebenarnya program ini biasanya dilakukan setahun sekali, yaitu pada bulan Agustus secara serentak. (CMIIW) Sedangkan untuk TBR ( To Be Read ) Jar Challenge , saya akan menentukan beberapa buku yang belum dibaca, kemudian menuliskan judulnya dalam secarik kertas, lalu memasukkan kert

[WRAP UP] Buku yang Dibaca Bulan Agustus 2015

Image
Bulan Agustus ini saya cukup produktif dalam membaca. Bisa jadi karena dorongan rasa bersalah melihat tumpukan buku yang belum dibaca atau juga karena miris melihat reading challenge yang masih jauh dari posisi aman. Bayangkan saja, tahun 2015 kurang dari lima bulan lagi, sedangkan saya baru membaca setengah dari jumlah buku yang ditargetkan. Jika awalnya saya berencana membaca satu buku satu minggu (sebulan empat buku) lima bulan ke depan saya harus membaca setidaknya enam buku setiap bulannya untuk bisa menyelesaikan target tersebut. Nah, ini dia enam buku yang menemani saya menjelang tidur, perjalanan naik angkot atau saat saya kehilangan ide untuk mengisi waktu saya yang sangat luang di bulan Agustus kemarin : 1. The Great Gatsby, F. Scott Fitzgerald Sudah lama saya ingin membaca novel karya penulis era 20-an ini. Entah karena saya sudah menonton filmnya dan saya suka atau karena sejak menonton Midnight in Paris (2011) saya merasa memiliki kedekatan deng

Perihal Komentar Google+ di Blogspot

Image
Sedikit berbeda dari postingan saya biasanya, kali ini saya ingin berbagi seputar komentar di blog spot . Kebetulan beberapa hari yang lalu saya kesal karena beberapa bulan terakhir (iya beberapa bulan terakhir dan baru kesel kemarin) saya tidak bisa membalas komentar di blog, tidak ada moderasi dan pemberitahua n ketika ada komentar. Setelah saya bertanya sana-sini disertai googling, saya akhirnya menyimpulkan bahwa blogspot memiliki dua fitur standar untuk komentar seperti halnya ada dua fitur untuk profil. Yaitu komentar bawaan blogspot dan komentar dengan menggunakan google+. Sebenarnya ada juga komentar yang langsung ngelink ke facebook dan fitur komentar lain misalnya Disqus . Tetapi saya hanya akan membahas dua hal yang selama ini sempat saya coba, yaitu komentar bawaan dan google+. Lucunya, beberapa bulan terakhir, untuk profil blog ini, saya memakai profil bawaan blogspot tetapi untuk komentar menggunakan komentar google+. Saya sadarnya baru-baru ini sih. Soalnya

Menata Ulang Blog

Image
Gambar diambil dari sini . "Blogging is not about publishing as much as you can. It's about publishing as smart as you can." (Jon Morrow) Membuka dashboard blog dan goodreads adalah kebiasaan yang lebih sering saya lakukan ketimbang membuka facebook atau twitter . Akhir-akhir ini malah lebih sering lagi bolak-balik membuka blog ini sambil mikir mau dibawa ke mana hubungan kita blog ini? Mau diisi apa? Sebab beberapa bulan terakhir, postingan di blog menurun. Barangkali ini pengaruh godaan pertengahan tahun yang pernah saya bahas sebelumnya. Jadi saya harus menata ulang konten blog dan yang lebih penting mempertanyakan ulang tujuan dibuatnya blog ini. Saat pertama kali membuat blog ini tahun 2009, tak sempat terlintas mengenai tujuan pembuatan akun blog ini. Sama halnya ketika membuat akun facebook , twitter dan sejenisnya, saya tidak bertanya untuk apa saya membuat akun-akun itu, selain karena penasaran dan biar kekinian. Barangkali memang tidak

Godaan Pertengahan Tahun

Image
Melewati satu bulan tanpa ngeblog rasanya ada yang kurang. Perasaan tidak enak muncul melebihi perasaan tak enaknya menyelesaikan sebuah postingan. Ya, rasanya tidak enak memaksakan diri memposting tulisan yang masih berantakan secara konten atau tata bahasa. Tetapi ternyata lama tidak ngeblog pun rasanya tidak enak. Kemana saja saya selama dua bulan terakhir? Inilah beberapa alasan yang saya buat sebagai excuse . Dua bulan terakhir saya mendapatkan pekerjaan baru di sebuah online shop yang lumayan berkembang. Saya menghabiskan banyak waktu untuk beradaptasi dengan hal yang terbilang baru dan otomatis banyak hal yang harus saya pelajari. Hasil pembelajaran saya aplikasikan dalam pekerjaan untuk kemudian saya aplikasikan juga sedikit-sedikit di toko buku online yang sedang saya rintis. Oya, kini saya juga mengurus sebuah toko buku online. Masih baru, masih pusing ngurusin masalah sistem dan teknis. Saya belum menyeriusi usaha ini. Targetnya tiga bulan pertama jalan dulu, orang

[Review] Konstantinopel: Misteri di Balik Jari Kelingking yang Hilang

Image
IDENTITAS BUKU Judul: Konstantinopel (Misteri di Balik Jari Kelingking yang Hilang) Pengarang: Sugha Penerbit: DIVA Press Cetakan: Pertama, April 2015 Jumlah Halaman: 272 Halaman Harga: Rp. 40.000 "Aku akan membawa kalian semua bersamaku, satu per satu!" Itulah pesan yang ditinggalkan oleh pelaku pembunuhan berantai dalam kisah ini. Pembunuhan berantai ini sampai berhasil menggoncang stabilitas negara karena terjadi di tengah hiruk pikuk menjelang Pemilu. Terlebih, para korban pembunuhan ini bukanlah orang biasa. Mereka adalah sekelompok anak muda Indonesia yang pernah berkuliah di Turki dan menamai kelompok mereka dengan sebutan Konstantinopel.

7 Cara untuk Bertahan Selama Camp NaNoWriMo April 2015

Image
Gambar dari sini . April baru saja tiba. Artinya sebentar lagi saya ulang tahun. Krik krik krik... Oke ini nggak penting, jika urusan ulang tahun ini urusan personal, ada urusan lain yang berhubungan dengan hajat hidup orang banyak. Terutama untuk orang yang suka nulis terus butuh program untuk menulis draft satu dalam satu bulan atau orang yang susah berkomitmen untuk menyelesaikan sesuatu yang sudah dimulai karena kehilangan mood di tengah jalan. Like me! Haha NaNoWriMo adalah jawabannya! Sebelumnya saya pernah menulis tentang NaNoWriMo di sini . Bukannya NaNoWriMo diadakannya bulan November ya?  Yep betul! NaNoWriMo memang berlangsung selama bulan November tetapi pada bulan April dan Juli ada program sampingan yang disebut Camp NaNoWriMo. Gaungnya memang tidak seramai NaNoWriMo bulan November tetapi patut dicoba. Camp memang sedikit berbeda dari program utama NaNoWriMo, diantaranya:  

Maleficent (2014), Merekonstruksi Cerita Lama Menjadi Kekinian

Image
Gambar diambil dari sini . Masih belum terbiasa membuat review film, karena saya bukan orang yang begitu suka nonton film atau televisi, jadi pengetahuan saya seputar perfilman atau pertelevisian masih terbatas. Tetapi, akhirnya memutuskan untuk terus mencoba menulis review mengingat obrolan dengan seorang teman bahwa membuat review itu bagus untuk membangun kebiasaan menulis, syukur-syukur hingga mengembangkan kemampuan berargumentasi. Nah, kali ini saya ingin berbagi tentang film yang baru saja saya tonton, judulnya Maleficent . Film tahun 2014 yang dibintangi oleh Angelina Jolie. Saya tertarik menonton ini, karena sedang mencari referensi tentang dongeng kontemporer dan rekonstruksi dongeng. Film ini bikin saya mengangguk-angguk dan memuji beberapa kali karena bagus banget. Bercerita dari sudut pandang Maleficent, direkonstruksi dari karakter antagonis dalam film Sleeping Beauty (1959). Seorang peri muda tetapi memiliki kekuatan hebat yang hidup di hutan ajaib, Moo

Aku Mencintaimu seperti Mencintai Secangkir Cappuccino

Image
Adakah yang lebih menarik dari secangkir cappuccino ? Bagiku espresso atau bahkan latte kalah menarik darinya. Sebentar, aku memulai tulisan ini dengan gaya sok sekali menggunakan istilah jenis-jenis kopi yang aku sendiri susah payah mengejanya. Cappuccino yang kumaksud adalah kopi susu yang dilengkapi busa di atasnya serta taburan bubuk coklat. Aku biasa membelinya di warung depan dengan harga yang sedikit lebih mahal dari kopi instan pada umumnya. Terpaksa harus kugunakan istilah ini untuk membedakannya dengan kopi susu lain. Boleh, ya? Seperti yang kubilang sebelumnya, setidaknya menurutku, cappuccino itu selalu terlihat cantik dan menarik di dalam cangkir, membuatku ingin mereguknya terus menerus hingga tandas. Aku bisa menghabiskannya dalam waktu sekejap. Setelahnya, seharian badanku gemetar, aku harus menetralisir lambungku dengan meminum banyak-banyak air putih sampai kembung. Sekalipun lambungku meradang, tak pernah sekalipun aku bosan. Perutku memang udik! Dikasih k

GERBONG MAUT

Gerbong tiga, saat mentari sedang terik-teriknya... Kecepatan kereta berkurang dan terdengar bunyi derit roda dengan rel berarti sebuah harapan baru bagi mereka. Semua penghuni gerbong kereta itu berbondong-bondeng mendekati pintu, berharap seseorang membukanya memberi makanan, minuman atau sekadar udara segar. Seharusnya, mereka mengubur harapan itu dalam-dalam. Pintu itu tak kunjung terbuka. Tidak di sini, tidak di stasiun lain, sebelum mereka benar-benar tiba di Surabaya. "Air... Air...Air...." "Tolong buka pintunya, Tuan!" "Beri kami hawa!" Nyaris semua orang menggedor-gedor dinding gerbong. Mereka seolah terjebak di sebuah oven yang berada di atas panggangan dengan bara menyala-nyala. Tak butuh waktu lama untuk membuat kulit mereka melepuh seperti halnya gula yang lumer saat dipanaskan. Namun, sekuat apapun mereka berteriak, sekeras apapun mereka menggedor dinding, pintu tak kunjung dibuka.

Sebatas Permintaan

Perempuan itu, Tuan. Seseorang yang kau kenal dua tahun terakhir ini, nyaris berusia seperempat abad. Tentu kau akan menganggap bahwa dia memiliki pembawaan yang tenang sebab telah dimatangkan usia dan pengalaman. Apakah itu sebabnya kau berharap dia tak lagi merengek-rengek meminta semua keinginan remeh temehnya terpenuhi? Apakah itu pula sebabnya kau menganggap bahwa dia akan memahami keinginanmu tanpa diminta?  Ketahuilah, Tuan! Bahwa perempuan yang telah meniti tangga waktu lebih lama dari dirimu ini, jiwanya terjebak pada masa lalu. Saat ini, ketika dia melihat kehidupan telah berubah, teman-teman seusianya telah jauh melangkah. Dia masih berada di tempat yang sama seperti saat kau menemukannya dahulu. Tetap menjadi seorang gadis kecil yang meringkuk di sudut ruangan dan terlalu ketakutan melihat dunia luar.  Lalu uluran tangamu, Tuan. Adalah kehangatan pertama dan satu-satunya yang dia punya. Genggaman tanganmu adalah sebentuk kepercayaan. Perempuan itu telah memerc

SOSOK DI DALAM CERMIN (Inilah Koran, 15 Februari 2015)

Image
Rumah itu hanya dihuni oleh seorang perempuan bersama suaminya. Di rumah itu tidak ada satu pun cermin. Bukan karena tidak mampu membelinya apalagi karena pengaruh film lokal yang pernah dia saksikan, seperti ada seseorang yang memiliki kemampuan memprediksi kematian hanya dengan melihat cermin. Atau, cerita pasaran tentang sesosok bayangan yang hanya muncul di dalam cermin. Hingga ada hantu yang keluar dari cermin. Melainkan, ada satu hal yang tak akan pernah dia lupakan dan itu berhubungan dengan cermin. Yaitu pada suatu hari, saat dia beranjak dari meja riasnya, sesaat matanya melirik ke arah cermin dan melihat bayangannya tidak ikut bergerak. *** Perihal bayangannya yang beberapa saat tetap terpaku pada cermin, perempuan itu memilih tak menceritakannya pada siapapun, termasuk pada suaminya. Terlebih, suaminya yang pendiam tak banyak bertanya saat dia menyingkirkan semua cermin di rumah. Bahkan, menutupi cermin yang menempel di lemari pakaian dengan koran. Adalah sesua

Veronica Roth juga Membaca The Giver

Image
Bulan kemarin, setelah baca The Giver saya mengira-ngira, apa Veronica Roth membaca ini dan akhirnya terinspirasi untuk menulis Trilogi Diverget . Dan, baru ketemu jawabannya saat nonton wawancara ini. Jawabannya... ya! Veronica Roth membaca The Giver waktu dia kecil. Ngomong-ngomong, Veronica Roth ternyata cantik banget :D

Liebster Award

Image
Dalam waktu yang nyaris bersamaan, saya menjadi nominator Liebster Award dari dua orang sekaligus. Saya merasa girang, selama ini sering melihat blogger lain pada dapat award ini, akhirnya kesempatan ini datang juga pada blog saya! Haha... Sekalinya ada yang ngasih award langsung dari dua orang. Bagaimana saya tidak berterima kasih? Maka, saya haturkan terima kasih kepada Balasa dan Feni . Jika Balasa mengatakan bahwa Liebster Award ini terkesan kekanak-kanakan, maka sesungguhnya jiwa kekanak-kanankan saya sudah lama menantikan ada orang yang menjadikan saya sebagai nominator. Karena, setelah saya googling, award ini memang sebagai penghargaan kepada blogger lain dan mempererat silaturahmi antar blogger. Mulia banget kan? Oke, ini bagian yang membosankan, bahwa ada beberapa peraturan standar yang harus saya lakukan, diantaranya: 1. Penerima award wajib berterima kasih kepada pemberi award. 2. Penerima award wajib mendeskripsikan 11 fakta mengenai dirinya. 3. Penerima

Buku yang Selesai Saya Baca pada Bulan Januari

Image
Pada awal tahun 2015 saya berniat untuk membuat target bacaan minimal 48 buku selama setahun. Artinya, setidaknya saya harus membaca empat buku setiap bulannya. Idealnya, setelah membaca setiap buku, saya langsung membuat review di blog. Tapi kalau sedang malas, ya minimalnya membuat review singkat di blog ini tentang semua buku yang dibaca pada bulan tersebut. Nah, untuk bulan ini berikut beberapa buku yang saya baca beserta review singkatnya: Surga Sungsang Penulis: Triyanto Triwikromo Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama Jumlah halaman: 144 halaman Cetakan: Pertama, Maret 2014 Sebelum membacanya, saya membolak-balik buku ini beberapa kali untuk memastikan apakah ini kumpulan cerpen atau novel, sebab di halaman depan dilabeli "Buku Cerita". Ternyata‒menurut pandangan saya‒ini bisa disebut sebagai keduanya. Kumpulan cerpen yang sekaligus adalah sebuah novel. Disebut kumpulan cerpen sebab setiap judul bisa dibaca dari bab mana saja . Setiap bab me

Senja Tengah Terluka

Senja tengah terluka. Bunga bugenvil tengadah dan nampak muram, sedang paku-paku air hujan menusuk-nusuk tak tertahankan. Para penjaja air mata dalam cangkir-cangkir tembus pandang, berderet sepanjang jalan Braga. Pelancong dan penyair menahan geram, mengumpat serta mengutuk pelaku yang telah melukai senja. Hingga senja enggan menghadiri perayaan langit sebagaimana semestinya. Membuat cakrawala dibius hampa dan meresahkan siapa saja yang memandangnya. Pada jari-jari semesta. Senja merintih, memejamkan mata dengan air asin simbah di tubuhnya. Dalam pelukannya, seorang gadis terkapar, berdarah dengan lubang menganga di dadanya. Sesekali bibir gadis itu mendesis dengan napas tersengal. Mencari sisa-sisa kekuatan dari sorot mata senja yang tengah mendekapnya. “Tak ada yang akan benar-benar meninggalkanmu.” lantang senja berujar hingga memecahkan gendang telinga seorang pemuda yang tersungkur di jarak ribuan tahun cahaya. ***  Diikutsertakan dalam tantangan @Kampus