Tabik!


Bagiku halaman yang sedang berdenyar di hadapanmu ini adalah sebuah rumah. Tempat aku selalu bisa pulang selarut apapun. Tempat paling nyaman yang dilengkapi ruangan tak terlalu luas. Serta kamar-kamar yang disekat waktu, tempat aku meramu kenangan juga rindu yang kusimpan diam-diam. Aku juga memiliki sebuah dapur, agar jika kau ingin bertandang aku bisa menjerang air hujan dan menyeduh secangkir kopi yang beraroma senja untukmu.
Di rumah ini, aku bisa menjadi siapa saja -atau apa saja. Aku menjadi perempuan paling sedih yang sedang berputus asa dan berniat loncat dari atas jembatan. Sekali waktu aku menjadi lelaki yang euforia karena keluar dari penjara setelah menerima keringanan hukuman. Aku bisa saja menjadi gigil yang mengunjungimu di malam hari saat kau tengah kesepian. Aku pun adalah sepatu, yang meninggalkan jejak di jalanan beraspal atau pematang sawah yang basah setelah hujan. 
Terima kasih, untukmu. Yah, kau yang sempat mengamatiku, menyukaiku, mengingatku, membenciku, memakiku atau mungkin melupakanku dan tak pernah merasa bertamu ke rumahku. Tetapi kau tahu, pintu rumah ini selalu kubuka lebar untukmu. Kau selalu boleh kembali, kapanpun kau mau

Tabik!


CONTACT ME ON:
Email: nufira.stalwart@gmail.com
Instagram: https://www.instagram.com/nufira_stalwart/
Twitter: https://twitter.com/Nufira_Stalwart

Comments

  1. Replies
    1. Bahasa Indonesia yang kayanya udah jarang digunakan sih. Artinya salam. Nemu kata ini juga di novel Pram :D

      Eh, makasih sudah berkunjung :)

      Delete
  2. Replies
    1. Hehe, salam kenal! Terima kasih sudah berkunjung :)

      Delete
  3. tabik kaya familiar ditelinga, ealah ternyata aku teringat kue tabik (apa kue tabis ya) di teletubbis...hehe
    Salam, Mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kue tabi mbak? Hehe Emang sih kayanya ini istilah yang udah purba :D

      Delete
  4. Replies
    1. Tabik! :)
      Terima kasih sudah berkunjung. Salam kenal ya! :)

      Delete
  5. o tabik itu salam hehe.. baru tahu salam kenal mba

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

REVIEW: Bulan Merah (Kisah Para Pembawa Pesan Rahasia)

SELEMBAR KERTAS

Mengalahkan Diri Sendiri