Posts

Showing posts from February, 2014

BALADA KADO ULANG TAHUN PERNIKAHAN

Image
Mrs.Henry melongok halaman rumahnya lewat jendela. Salju masih turun tipis-tipis, sekalipun puncak musim dingin telah lama berlalu. Perempuan yang usianya telah melewati kepala lima itu mondar-mandir di ruang tengah. Tungku perapian masih menyala. Dan di atas meja cangkir tehnya masih mengepulkan uap. Gambar dari sini Sesekali dia memandangi jam dinding. Beberapa jam lagi suaminya akan pulang. Sedang dia belum bisa ke luar rumah. Ini adalah hari ulang tahun pernikahan mereka. Mrs. Henry ingin membelikan suaminya sesuatu yang istimewa, selain membuatkan kue.

LELAKI YANG MATI MEMINUM KOPI

Image
Di usianya yang semakin senja, lelaki itu semakin sering sesumbar. Bahwa kelak ia akan mati sambil meneguk kopi. Jika kelak ia telah diambang ajalnya, ia meminta agar disediakan segelas kopi. Itulah wasiatnya kepada orang sekitar. Gambar dari sini

KEMELUT HATI ENDAH

Image
 Kejam dan tak pernah sekalipun memberi kesempatan untuk berbahagia. Itulah yang dipahami Endah tentang kehidupan. Lima tahun terlantar di jalanan telah membuat dia kenyang dengan beragam derita. Mulai dari penghinaan, cibiran, caci maki terhadap pekerjaannya. Disaat yang sama, pekerjaan itu tak pernah memberikannya penghidupan yang layak. Dengan suara pas-pasan, alat musik seadanya, Endah mencoba menghibur penumpang di angkutan umum. Sekalipun dia memakai polesan make up tebal, dan kerudung ala hijaber, semua orang tahu bahwa dia bukan seorang perempuan tulen. Orang-orang menyebutnya banci, sekalipun dia lebih senang disebut transgender. Gambar dari sini

KUE UNTUK IDA

Image
“Harganya mahal!” bentak bocah lelaki kepada adiknya. Bocah perempuan merengut. “Ida cuman mau liat gambarnya.” “Bohong! Kamu mau kan? Kalo kita diem lama di sana, dikiranya kita mau nyuri, Da!” Sentak bocah lelaki dengan nada tinggi. “Ida gak akan nyuri!” mata bocah perempuan itu membulat. Ada amarah dalam nada bicaranya. Ida kemudian berlari meninggalkan bocah lelaki yang terpaku di pinggir jalan. Nama bocah lelaki itu Pian. Usianya belum genap sepuluh tahun. Dia mengenakan baju yang kebesaran. Noda tanah tercetak di bagian punggung bagian atas dan pinggangnya, karena dia tidur di mana saja. Gambar dari sini

PERIHAL DUA ORANG LELAKI YANG BUNUH DIRI DARI ATAS MENARA MESJID

Image
Apakah Saudara pernah mendengar desas-desus mengenai dua lelaki yang bunuh diri dari atas menara mesjid? Ah tentu saja, Saudara pasti membaca beritanya di koran beberapa hari yang lalu. Perihal dua orang lelaki yang bunuh diri dari atas menara mesjid itu pun telah menjadi gosip panas di kampung kami. Mereka memang tidak bunuh diri berbarengan. Awalnya hanya Tarmujo kemudian disusul oleh kawan dekatnya, yaitu Kadir. Mereka berdua adalah marbot di mesjid itu. Gambar dari sini

RETROUVAILLES

Image
Jika ada yang bertanya padaku kapan saat-saat terbaik dalam hidupku, aku akan menyebut kejadian ini adalah salah satunya. Jika ada yang bertanya padaku apakah arti bahagia, aku akan mengatakan bahwa bagiku bahagia adalah dapat bertemu lagi dengannya. Mungkin ini terdengar berlebihan. Tetapi aku telah menghabiskan nyaris sepanjang usiaku untuk mencintainya. Setelah kepergianku, aku berusaha untuk mencarinya. Tetapi dia juga telah pergi dari tempat kelahiran kami. Bodohnya aku, harusnya aku mengamini pepatah lama yang entah aku dapat dari mana, bahwa cara terbaik untuk menemukan sesuatu adalah dengan berhenti mencarinya.Dan taraaa... dia sudah di depan mata. Gambar dari sini

SADRAH

Image
 Sudah lewat magrib, ketika lelaki itu mengetuk pintu rumah kelarga Rukmana. Lelaki yang diramalkan ayahnya akan datang ke sini, cepat atau lambat. Lelaki yang menghilang dua puluh tahun lalu, tepat lima menit setelah dia dilahirkan. Baiknya kuceritakan terlebih dahulu kejadian dua puluh tahun silam. Kejadian yang menggemparkan keluarga Rukmana sekaligus mereka rahasiakan dari para tetangga dan orang kampung. Semenit setelah istri Hadiana, ipar dari Rukmana melahirkan sepasang bayi kembar, bidan yang membantu persalinannya tergopoh menghampiri Hadiana. Gambar dari sini “Anakmu kembar, tetapi yang laki-laki menghilang.”

MATA SEMERAH DARAH

Image
Orang bilang, ada Tuhan di titik-titik air hujan yang turun ke bumi. Aku tak pernah mempercayai kebenarannya. Kecuali kali ini aku mencoba petuah ini. Meminta sesuatu yang barangkali telah mustahil bagiku. Bukan, bukan agar leherku yang telah koyak ini kembali utuh dan aku hidup lagi. Aku hanya meminta agar anak gadisku kembali. Bukan pula agar permintaan maafku diterimanya. Aku bahkan berharap dia melupakan bahwa aku adalah ayahnya. Gambar diambil dari sini

KEPULANGAN

Image
Kosa kata “Pulang” bagi Runiah adalah serupa hujan bagi tanah kering di dusunnya yang gersang. Yang paling dia damba setelah bertahun-tahun merantau di negeri orang. Nyaris lima tahun dia bertahan menjadi pembantu rumah tangga di Arab Saudi. Hujan pun menyambut kedatangan dia di dusun terakhir kabupaten Bandung itu. Dengan jasa tukang ojeg, dia memasuki jalan menuju dusun yang berbatu dan becek diguyur hujan. Tidak sabar ingin segera sampai. Gambar diambil dari sini Terbayang wajah gadis kecilnya yang mungkin sekarang telah beranjak remaja. Pun juga wajah Kang Pudin, suaminya yang harus merelakan kepergiannya demi impian kecil mereka. Sebuah rumah yang dia pesan untuk dibangun di belakan rumah Emak, agar mereka tak lagi menumpang. Betapa dadanya buncah setiap kali mengingat kehidupan lebih baik yang akan mereka jalani setelah ini. Pengorbanannya lima tahun terakhir tak berujung sia-sia.

#MenantangDiri #30HariMenulis

Image
30 hari ke depan saya akan mencari cinta eh menantang diri sendiri untuk menulis di blog. Sudah sejak lama saya membuat program ini untuk diri sendiri. Tulisan yang saya buat sebelumnya temanya bebas, yang penting nulis dan saya simpan di folder pribadi saya. Dan hasilnya? Jangan tanya, hanya menjadi kumpulan curcol yang bikin saya eneg kalo membacanya kembali. Selain itu saya tidak konsisten menulis, ngandelin mood aja. Gambar diambil dari sini Barangkali salah satu penyebabnya karena kurangnya tanggung jawab saya terhadap program ini, lagian cuman saya yang tahu, biarin aja! Maka, kali ini saya akan mencoba mempostingnya setiap malam di blog ini. Saya akan menulis cerita pendek dengan tema bebas setiap harinya. Mari kita lihat, apakah saya mampu menyelesaikan tantangan ini? Oiya, ada yang ingin menemani saya #MenantangDiri #30HariMenulis gak? Boleh juga kita nulis bareng-bareng :) Salam Hangat Nufira Stalwart 16-12-2014