Posts

Showing posts from 2011

Coba katakan, bagaimana aku harus menyebut ini?

Bagaimana aku harus menyebut ini? Ketika aku mulai mengubek2 lembaran silam yang teronggok di sudut ruang. Hanya karena ada sebuah ketukan di pintu kesadaranku, lantas mendongakan kepalaku ke atas sana. Langit tak pernah sama. Aku sadar itu sejak lama. Mentari yang sama menampakan wajah yang berbeda di jelaga waktu yang kian merana. Bagaimana aku harus menyebut ini? Ketika ada rasa senang menggelitik hati, senang yang tak terdefinisi. Bahkan aku tak pernah benar2 sadar mengapa aku kemudian lupa, lupa bagaimana rasanya bosan mendengar dan melantunkan lagu yang sama. Bukan, bukan jalan di tempat ku kira, langkahku selalu beranjak meski hanya sejengkal saja. Kau kira mungkin aku diam. Tapi kau tahu aku tak berenti bukan? Bagaimana aku harus menyebut ini? Ketika beragam awan bergumul di kepalaku,kian berat dan sesak. Hendak menerjunkan buliran gerimis di wajahku. Sedang kau lihat aku mulai mengingat2 sesuatu, membuka Word kemudian mengetik sebuah paragraf tapi kemudian ku close,

Laa Tahzan Innallaha Ma’ana

Sebuah cerpen… Karya: Nursaadah Fitriani (P.B. Arab 2008) Dalam remang gua sempit di selatan kota Mekah itu Abu Bakar mulai terisak, isak yang tertahan karena pedih menyergap. Air matanya mulai menetes, tetesan yang membangunkanmu wahai Baginda Rasulullah. Membangunkanmu yang tengah tertidur di pangkuannya. Lembut kau mulai bertanya apa yang menimpa sahabatmu itu. Ayah dari istri tercintamu itu menjawab bahwa ada seekor hewan yang menggigit bagian tubuhnya. Tapi ia tak berani membangunkanmu, ia segan mengusik lelap tidurmu wahai Nabi. Sengatan seekor hewan yang bahkan sebelum engkau memasuki gua ini, lubang-lubang itu telah ditutup dengan sobekan kain dari bajunya juga menutupi lubang itu dengan bagian tubuhnya. Dia rela jika ada hewan yang menggigit tubuhnya, demi melindungimu, agar tak ada yang menyakitimu wahai Utusan Allah. Kemudian kau mulai meniup dan meludahi luka sengatan itu sampai hilang sakit yang mendera Abu Bakar. Jubah hitam mulai menyelimuti langit.Abdullah put

Hijrah

(Karya: N.Fitriani) Gurun pasir yang membentang Mentari yang menyengat Lelah yang menyergap Musuh yang mengejar Tak goyahkan langkahmu Wahai Nabi… Meninggalkan rumah Meninggalkan tanah air Karena titah-Nya Menyambut perintah-Nya Menuju Madinah. (Desember 2011)

Lepaskanlah! [Season 1]

Image
“Sudah kukatakan berulang kali, aku tak bisa” “Tolonglah demi cinta yang lama menderaku, demi rindu yang menyayat malam-malamku, demi impian yang pernah kita ukir dulu." “Tapi maaf semua telah selesai, sudah kukatakn sejak lama. Jangan pernah mengharapkanku lagi." "Kenapa kamu tetap sekeras ini ? Tolong katakan kenapa kau sekejam ini padaku ?" "Itu kan katamu. Kuharap kau mengerti. Aku tak ingin mengikatmu terus menerus dengan belenggu cinta yang sia-sia." “Sia-sia kau bilang? Kenapa kau tak pernah percaya?” “Tak ada lagi yang bisa kukatakan, semuanya sudah terleburkan, hanya masalah waktu juga kehadiran ‘dia’ akan mengikis segalanya.” “Kau kira berapa lama aku menunggumu sekedar lebih longgar pada hubungan kita. Bukan dalam waktu yang singkat.  Aku telah mencapai stadium tinggi kekeraskepalaanku. Tapi kau tak pernah mengerti.” “Cukup!!! Kau pikir aku tak sakit menahan ini semua? Aku lelah menangis, aku bosan meny

Cinta Suci Zahrana-Habiburrahman El Shirazy

Image
Zahrana, seorang dosen di Universitas Mangunkarsa, jebolan S1 Arsitektur di Universitas bergengsi UGM, dan menempuh pendidikan S2 di ITB. Tak ada yang meragukan kecerdasan intelektualnya, bahkan dunia internasional mengakuinya. Terbukti dia mendapat penghargaan dan diundang langsung ke Negeri Tirai Bambu atas artikel ilmiahnya di bidang arsitektur yang dimuat di beberapa jurnal ilmiah internasional. Sebelum bekerja di Universitas swasta tersebut, ia pun sempat ditawari untuk menjadi dosen di UGM, bukannya dia yang melamar, tapi Universitas yang melamar karena prestasi yang ia ukir sejak duduk di bangku sekolah hingga menjadi mahasisiwa terbaik. Bahkan ia sempat ditawari untuk melanjutkan S2 ke luar negeri. Namun orang tuanya tidak mengizinkannya untuk berada jauh dari mereka, berhubung dia adalah anak semata wayang mereka. Kehidupannya nyaris sempurna, strata pendidikan, pesona kecantikan, prestasi gemilang,  kecuali dalam satu hal, di usianya yang menginjak 34 tahun ini, ia belum

Moga Bunda Disayang Allah-tere-liye

Image
Identitas Buku Judul                : Moga Bunda Disayang Allah Pengarang       : tere-liye Penerbit          : Republika Cetakan           : VI Februari 2010 Halaman         : v+247 Sinopsis Diangkat dari salah satu kisah nyata paling mengharukan, ditulis kembali dari salah satu film terbaik sepanjang masa. Menghadirkan kenyataan lain dari sisi kehidupan umat manusia, keajaiban-keajaaiban yang terjadi tentu bukan tanpa campur tangan Sang Maha Kuasa. Membuka mata hati setiap yang membaca kisah ini, bahwa Tuhan Maha Adil, hanya saja kita terlalu ‘bebal’ dan ‘bodoh’ untuk mengerti. Melati, gadis kecil berusia enam tahun, sangat menggemaskan, rambutnya ikal, pipinya tembem, bola matanya hitam seperti biji buah leci. Siapapun yang melihatnya, tak akan tahu bahwa dibalik sikapnya, ia tak merasakan apapun kecuali gelap, hitam, senyap. Melati buta dan tuli(yang otomatis bisu), tak memiliki akses untuk melihat dunia luar, hari-harinya hanya gelap. I

Review Novel Hafalan Shalat Delisa

Image
“Kau memiliki lebih banyak teman dibandingkan seluruh dunia ini dan segala isinya, sayang!” D untuk Delisa. Sebuah kalung seberat 2 gram dengan gantungan inisial D, dibeli Ummi dengan setengah harga dari Toko Koh Acan yang 100% Konghuchu, sebagai hadiah jika Delisa berhasil menghafalkan seluruh bacaan shalatnya. Sebuah kalung yang akhirnya membawa kita pada lingkaran kisah mengharukan ini.  Kisah seorang bocah usia enam tahun, rambutnya ikal pirang, bola matanya hijau, menggemaskan saat menyeringai, tersenyum, nyengir, atau manyun. Kritis, bawel, banyak bertanya, dan jago sekali main bola, meski teman-temannya mempercayai ia sebagai kiper, ia sangat membenci posisi itu, ia seorang pencetak gol. Tapi tetap saja ia seorang gadis cilik yang menggemaskan, sering sekali melepas kerudung mungilnya karena kegerahan. Ya, tetap saja ia hanya seorang anak kecil. Seorang anak kecil yang diusianya yang belia itu, diuji dengan cobaan yang begitu besar, ia kehilangan Ummi, Ka Fatimah (Sang

Mulailah dengan Memaafkan Diri Sendiri

Image
Maafkan diri ini wahai mata, yang seringkali menggunakanmu untuk melihat hal2 yang tercela dibanding membaca ayat-ayat Nya. Maafkan diri ini wahai telinga, yang malah sering kali kugunakan untuk mendengarkan kesia-siaan dibanding mendengarkan kajian ilmu juga lantunan ayat suci. Maafkan diri ini wahai lisan, yang seringkali mengotorimu dengan kalimat2 hina, kalimat2 yang menorehkan luka di hati orang lain, dan seringkali alfa mengingatNya. Maafkan diri ini wahai tangan, yang malah seringkali menggunakanmu untuk menyentuh,mengambil sesuatu yang bukan haknya dibandingkan dengan ringan hati menjulurkannya untuk membantu orang lain. Maafkan diri ini wahai kaki, yang malah seringkali kulangkahkan untuk bermaksiat padaNya, namun berat sekali aku melangkahkanmu pada jalan kebenaran. Maafkan, maafkanlah diri ini wahai hati, yang malah seringkali menyelimutimu dengan prasangka busuk, merendahkan orang lain, dongkol terhadap ketentuanNYA, dan memaksamu untuk tidak merasa c

Janganlah Sekali-kali Membenci Hujan

Image
Janganlah sekali-kali membenci hujan/ Ketika ia menenggelamkanmu dalam senyap/ Mengacak-acak agenda harianmu sedemikian rupa/ Membuatmu tergigil dalam temaram jalanan/ Janganlah sekali-kali membenci hujan/ Ber-arrgh atas berkah yang begitu besar itu/ Atau itulah sebuah pertanda penyakit hati kita yang demikian parah/ Menolak sebuah kenikmatan/ Janganlah sekali-kali mengutuk kemarau/ Sepanjang apapun ia menjumpaimu di hari-hari gersang/ Boleh jadi itu pembalasan karena kamu sempat membenci hujan/ Jangan sekali-kali mengutuk kemarau/ Karena ia mengajari kita betapa berharganya seteguk air bening/ Karena ia menuntun kita untuk senantiasa merasa cukup/ Karena ia memahamkan kita akan makna bersyukur/ Janganlah sekali-kali membenci hujan juga kemarau/ Ya Allah terimakasih untuk hujan ini juga kemarau yang telah berlalu dan akan datang/ 15/10/2011 NF

Unek-unek "Mimpi-mimpi Si Patah Hati"

Image
Bang Tere a.k.a Sendutu Meitulan ini, nulis kumpulan cerita patah hati "Mimpi-mimpi Si Patah Hati" yang sekarang stoknya kosong karena rencananya ga akan rilis lagi, yang dengan senang hati memostingnya di fans page "Darwis Tere-Liye" satu persatu, judul perjudul tiap harinya bikin aku tiap hari nengokin fans pagenya karena ga mau ketinggalan, coz tiap hari selalu da cerita yang berbeda yang ujung-ujungnya udah bisa ditebak pasti 'sad ending' tapi dengan cerita yang unik banget, keren dan pasti we di 'like' setiap ceritanya, da emang suka.Hehe.   Yang di awal-awal bang Tere ngasih warning untuk memperhatikan satu persatu ceritanya, mengingat setiap urutannya, coz di akhir akan ada kuis iseng yang nunjukin pemahaman cinta seperti apa yang kita yakini.   Udah weh dibaca ke-15 cerita itu.   Nah, di akhir ada kunci jawaban dari quiz MMSPH ini.   Ada 4 pilihan tipe para pencinta dilihat dari cerita mana yang dia sukai

Review RTDW[Rembulan Tenggelam Di Wajahmu]

Image
Tutup mata kita. Tutup pikiran kita dari carut-marut kehidupan. Mari berfikir takjim sejenak. Bayangkan saat ini ada satu malaikat bersayap indah datang kepada kita, lantas lembut berkata: "Aku memberikan kau kesempatan hebat. Lima kesempatan untuk bertanya tentang rahasia kehidupan, dan aku akan menjawabnya langsung sekarang. Lima pertanyaan. Lima jawaban. Apakah pertanyaan pertamamu?   ***   Ini adalah sebuah kisah tentang seorang lelaki bernama Rey (Rehan) yang dipenghujung hidupnya diberikan kesempatan untuk kembali ke masa lalu demi memecahkan rahasia kehidupannya. Menjawab 5 pertanyaan besar hidupnya.   Dan lima pertanyaan itu dijawab tuntas oleh sosok dengan wajah menyenangkan. Bersamanya Rey diajak mengunjungi tempat-tempat masa lalunya, hanya untuk membuka tabir rahasianya.   Lima pertanyaan, dengan lima jawaban. Tentang mengapa ia harus terlahir tanpa sempat tau siap orang tuanya, dan harus tinggal di sebuah panti dengan penjaga yang kejam? Apakah h