Seperti Dendam, Mendaki Gunung Pun Harus Dituntaskan (Bagian 1)
Foto: Dokumentasi pribadi “Mau apa naik gunung?” Orangtuaku selalu bertanya demikian setiap kali aku meminta izin untuk naik gunung. Dulu, setahun yang lalu mungkin, aku memberikan jawaban begini, "Pengen belajar dari alam." Dan orang tuaku menjawab "Emang gak bisa belajar selain dari alam?" Aku pun diam. Beberapa waktu lalu, saat hendak naik gunung, aku meminta izin orangtua. Aku kembali dihadapkan pada pertanyaan, untuk apa naik gunung? Lalu kujawab "Pengen liat edelweiss." Kali ini giliran orangtuaku yang diam. Mengiyakan. Sekalipun entah bakal liat edelweiss atau enggak, masalahnya, edelweiss cuman bisa tumbuh di puncak gunung, itupun dengan ketinggian tertentu, dengan kondisi tanah tertentu dan PH tertentu. Yes! Terkadang orangtua butuh jawaban realistis, bukan jawaban filosofis.