Perihal Perempuan dengan Lubang Menganga di Dadanya


Oleh: Nufira Stalwart

Seperti perempuan lain,
perempuan ini terlahir dengan sempurna.
Tentang dua tangan dan kaki, lengkap dengan jemari.
Tentang bibir merah mungil dengan tangis melengking.
Pun tentang dua matanya,
mata yang kelak akan membuat siapapun
merasa jatuh cinta.

Demikianlah, lubang yang kini menganga di dadanya
pun tersebab cinta.
Sebab semua luka bermula.
Sebab segala tangis menjadi muara.
Sebab dadanya hanya sebilah dada perempuan.
Di bilahannya berjejalan pecahan cerita.
Desah napas putus asa.
Kan kau temukan juga setumpuk potret lelaki,
yang pernah datang dan pergi.
Waktu. Pada akhirnya waktu
yang mencipta lubang pada dada perempuan itu.
Adalah perih yang tak terkatakan.
Nyeri yang tak terelakan.
Bulir air mata yang sejak lama bungkam.
Atas nama kepergian demi kepergian.

4 Mei 2014
 

Comments

Popular posts from this blog

Yang Terbaik Bagimu* (Puisi untuk Ayah)

Hanya Isyarat [Rectoverso]

5 Upaya agar Bisa Konsisten Ngeblog

Dapet Kerjaan Gara-gara Ngeblog

Seni Membuang Barang [Edisi Pakaian]

Tamasya Ingatan (Sebuah Surat untuk Fathia Mohaddisa)