Recently Favorite: Mulai dari Yoga sampai Skincare


Tulisan ini sebenarnya mengadaptasi jenis video yang biasa diunggah oleh para Youtuber, seperti Monthly Favorite, Summer Favorite untuk merangkum hal-hal yang digandrungi pada moment tersebut. Bisa berupa buku, beauty things, music, dsb. Kali ini saya mau nulis hal-hal yang lagi saya gandrungi secara random saja. Hal yang bikin saya harus menuliskanya karena ternyata hal-hal berikut ini banyak mengubah hidup saya.
Source
Yoga
Pada awal tahun 2017 saya bikin resolusi yang sama seperti sebelumnya yaitu read more, write more and also exercise more. Nah untuk olahraga sebenarnya saya cuman punya alternatif lari di Gymnasium UPI setiap hari Minggu, tapi ternyata tak banyak waktu yang saya punya. Hidup saya hari ini hanya berpusar pada kantor-rumah-kantor-rumah lalu mudik ke rumah mertua saat weekend. Jadi saya coba cari-cari alternatif untuk bisa berolahraga di rumah dan ketemulah saya sama channel youtube nya Luisa Turnip. Jadi saya bisa praktik yoga di rumah setiap jam 6 pagi. Jangan bayangkan gerakan yoganya rumit. Sebab saya pilih gerakan yoga untuk pemula yang ringan saja. Saya pikir yang penting konsisten. Saat menulis ini saya sudah mencoba sekitar satu atau dua bulan.

Morning Pages
“Morning Pages are three pages of longhand, stream of consciousness writing,done first thing in the morning. *There is no wrong way to do Morning Pages*–they are not high art. They are not even “writing.” They are about anything and everything that crosses your mind– and they are for your eyes only. Morning Pages provoke, clarify, comfort, cajole, prioritize and synchronize the day at hand. Do not over-think Morning Pages: just put three pages of anything on the page...and then do three more pages tomorrow.”

Ya, morning pages ini saya lakukan setiap pagi setelah yoga. Kadang saya nulis di laptop, seringnya saya tuangkan sampah-sampah pikiran itu di dalam sebuah buku tulis khusus. Karena entah kenapa saya selalu merasa kalau nulis di kertas dengan pulpen itu lebih cepat bikin isi kepala keluar. Yang saya tulis hanya sebatas unek-unek, ide-ide dan biasanya bukan hal yang esensial. Tapi kalau bagus, bisa jadi bahan buat nulis di blog. Saya ngasih estimasi waktu 15-30 menit saja. Setelahnya saya bisa lanjut mencuci baju, nyuci piring dan sebagainya.


K-Show
Sebenarnya saya bukan pecinta Korea akut, untuk drama atau show saya hanya nonton yang memang lagi populer saja. Nah untuk reality show, saya lagi suka Hyoris Bed and Breakfast. Acara ini terhitung baru dan saya tungguin tiap minggu, biasanya keluar setiap hari Kamis. Saya suka acara ini karena konsep bagus, yaitu tentang Hyoris dan suaminya yang tinggal di Jeju dan membuka guest house yang menyediakan tempat menginap dan sarapan. Hyoris juga suka ngajak tamu-tamunya untuk yoga setiap pagi. Dan yang spesialnya, di acara ini ada IU yang jadi pegawai di guest house tersebut untuk membantu membuat sarapan dan beres-beres. Saya suka ngikutin acara Korea terutama yang berbau masak-masakan karena biasanya mood memasak saya langsung kembali dan suka pengen mencoba bikin masakan yang dibikin mereka dengan bahan-bahan yang ada di dapur.


Motivational Videos
Selain booktuber, saya ngikutin beberapa channel youtube yang isinya motivational speech. Dari mulai Revolution Hive, Marie Forleo dan yang saat ini lagi saya gandrungi adalah Team Fearless. Video motivasi  sebenarnya nggak akan ngebawa saya kemana-mana tapi seperti yang dibilang di video berikut, motivational video is not enough karena yang terpenting itu action, massive action. Video motivasi hanya pendorong saja, yang bikin saya percaya dengan impian-impian saya. And for me, it works!


Skincare
Dari dulu saya nggak suka make-up. Jadi saat orang-orang heboh dengan alis, saya nggak ikut-ikutan. Beda halnya dengan skincare, sebenarnya saya baru bisa bedain dua jenis kosmetik itu baru-baru ini dan ternyata hal yang selama ini saya suka adalah skincare. Misalnya saya suka banget sama milk cleanser dan toner sekalipun dulu kebalik pakenya seharusnya pakai milk cleanser, cuci muka baru pakai toner. Seorang teman ngajak saya masuk grup WhatsApp dengan nama Kinclong United dan di sana banyak dibahas tentang 1000 step Korean beauty (saking banyak tahapannya). Ada pelajaran yang bisa saya ambil dari skincare. Pertama, saya harus aware sama jenis kulit beserta masalah-masalahnya, baru ditangani dengan benar. Kedua, memakai skincare itu harus konsisten karena hasilnya akan keliatan kalau rutin.

Sejauh ini saya baru nyoba 3 tahap awal aja yaitu double cleanser – moisturizer – protecting. Produk yang saya pakai juga masih produk yang ada aja. Tapi kemarin saya mencoba 7 Skin Korean Method, yaitu nepukin hydrating toner 7 kali ke wajah. Dan.. jerawat yang suka muncul bulanan (yang masih ada saat rutinitas bulanan selanjutnya datang) itu langsung hilang dalam seminggu. Awesome! Untuk ngilangin bekasnya memang butuh waktu lebih lama lagi tapi saya akan coba konsisten.


Nah itulah hal-hal random yang lagi saya gandrungi beberapa bulan terakhir. Dan semuanya bikin hidup saya baru-baru ini terasa lebih stabil dan bermakna.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Yang Terbaik Bagimu* (Puisi untuk Ayah)

Image
wahai waktu, tolong bawakan aku pada masa ketika aku belum mengingat apapun, namun akan kutemukan dia mendekatkan wajahnya di telingaku dan merapalkan bait-bait doa untukku. wahai waktu, tolong bawakan aku pada masa kecilku ketika aku masih bisa mendapati wajahnya di depan tungku kemudian memasakan kami sarapan ketika mama sedang tidak enak badan. Jujur saja, masakannya lebih enak dari masakan mama, pernah sekali waktu aku ungkapkan ini pada mama dan mama mengiyakan. wahai waktu, tolong bawa aku pada masa kanakku ketika aku lupa dengan sebuah surat di ujung juz amma, atau ketika aku hanya berhasil menghafal sebuah ayat ketika orang lain mampu membacanya bahkan sambil berlalri, dia hanya berujar bahwa kelak aku mampu menghafalnya. wahai waktu, tolong bawa aku pada masa remajaku ketika aku marah dan membanting pintu ketika ia memintaku melakukan sesuatu, lantas aku menangis di balik pintu kamarku dan meneteskan air mata dengan segenap perasaan benci, kenapa harus aku?
Lanjut membaca »

Menulis sebagai Passion, Pekerjaan atau Hobi?

Image
Dalam salah satu rapat karyawan di tempat saya bekerja, kami sempat berbincang tentang passion dan motivasi bekerja. Menggali faktor “why” ketika memilih sebuah pekerjaan. Muncullah bahasan bahwa dalam menentukan passion, kita harus memutuskan manakah hal yang memang benar-benar menjadi passion kita dan manakah hal yang mudah dilakukan. Jika saya berkaca pada diri sendiri, saya selalu yakin bahwa menulis adalah jalan hidup saya. Tetapi, setiap kali ditanya mau fokus di mana, saya masik suka bingung. Saat ini, setidaknya ada tiga hal yang masih saya jalani:
Lanjut membaca »

5 Upaya agar Bisa Konsisten Ngeblog

Image
“ Creativity without discipline will struggle, creativity with discipline will succeed. ” ― Amit Kalantri, Wealth of Words Membuat postingan di blog, terlebih membuat postingan yang bagus, bukanlah perkara mudah. Seorang blogger harus bisa menangkap ide lalu menuangkannya ke dalam bentuk tulisan yang menarik. Tak selesai sampai di sana, sebelum di-posting, tulisan harus melewati proses editing, khawatir ada typo atau ada informasi yang keliru. Seorang blogger juga harus mencari gambar yang pas dengan isi tulisan. Dan yang lebih sulit dari itu semua adalah mengupayakan agar bisa konsisten ngeblog. Setidaknya itulah yang saya rasakan sependek pengalaman saya sebagai blogger. Dari segala tantangan yang dihadapi tentu ada banyak upaya yang bisa kita lakukan agar bisa terus konsisten ngeblog. Dan inilah 5 hal yang selalu saya coba agar bisa terus ngeblog: 1.       Bergabung dalam Komunitas Blogger Ada banyak komunitas blogger yang bisa ditemukan di sosial media. Saat in
Lanjut membaca »

Hanya Isyarat [Rectoverso]

Image
Aku mulai berkisah, tentang satu sahabatku yang lahir di negeri orang, lalu menjalani kehidupan keluarga imigran yang sederhana. Setiap kali ibunya hendak menghidangkan daging ayam sebagai lauk, ibunya pergi ke pasar untuk membeli bagian punggungnya saja. Hanya itu yang mampu ibunya beli. Sahabatku pun beranjak besar tanpa tahu bahwa ayam memiliki bagian lain selain punggung. Ia tidak tahu ada paha, dada, atau sayap. Punggung menjadi satu-satunya definisi yang ia punya tentang ayam. Aku meghela napas. Kisah ini terasa semakin berat membebani lidah. Aku sampai di bagian bahwa aku telah jatuh cinta. Namun orang itu hanya mampu kugapai sebatas punggungnya saja. Seseorang yang cuma sanggup kuhayati bayangannya dan tak akan pernah kumiliki keutuhannya. Seseorang yang hadir sekelebat bagai bintang jatuh yang lenyap keluar dari bingkai mata sebelum tangan ini sanggup mengejar. Seseorang yang hanya bisa kukirimi isyarat sehalus udara, langit, awan, atau hujan. Seseorang yang selamanya haru
Lanjut membaca »

Dapet Kerjaan Gara-gara Ngeblog

Image
Get comfortable being uncomfortable. That's how you break the plateau and rich that next level. - Chalene Johnson Suatu hari, saya sempat melihat status blogger ternama meminta alamat blog untuk dikunjungi. Tapi beliau mensyaratkan blog yang sudah TLD. Karena dengan begitu katanya bisa dilihat keseriusannya dalam ngeblog. Saat berbincang dengan Icha Planifolia lewat telepon, kami berbincang banyak tentang blogging. Begitu juga dengan masalah TLD ini. Saya mengeluh bahwa saya sempet minder karena blog belum TLD. Kesimpulan simpel saya, TLD itu blog dengan belakangnya .com bukan blogspot atau wordpress seperti milik kami. Kami memang sama-sama sempet pengen migrasi ke .com, tapi untuk beberapa pertimbangan kami sama-sama mengurungkan niat. Ketakutan kami hanya satu, kalau lupa memperpanjang, halaman blog akan menghilang. Ini juga yang jadi pertanyaan saya selama ini. Kalau lupa perpanjang apakah bisa otomatis dikembalikan ke blogspot? Apakah posting
Lanjut membaca »

Belajar tentang Gaya Hidup Minimalis dari 5 Youtubers Ini

Image
2017: Why more people are choosing a minimalist? Gaya hidup minimalis menjadi trend dan antitesis dari kehidupan konsumtif. Banyak orang yang memilih gaya hidup yang satu ini karena merasa less is more. Menjalani hidup dengan seminimal mungkin barang ternyata lebih membahagiakan. Sebab, kita memastikan bahwa barang yang kita miliki adalah barang yang memang kita butuhkan. Sejak membaca buku Marie Kondo, The Life Changing Magic of Tidying Up , saya terus mencari tahu tentang gaya hidup ini. Sambil terus mempraktikkan sedikit demi sedikit dalam kehidupan sehari-hari. Karena setiap hari saya kerap menghabiskan waktu di depan Youtube, bertemulah saya dengan channel Youtube yang banyak membahas tentang minimalism.
Lanjut membaca »