I Know Exactly Where My Happiness Could Be Found

Pagi ini, sesaat sebelum membuat tulisan ini, saya menghabiskan quota internet midnight dengan menonton vlogs beberapa Booktuber di Youtube. Hal yang saya tonton memang tidak ada hubungannya dengan apa yang kemudian muncul di kepala saya. Booktuber itu membahas buku yang baru mereka dapatkan, membuat review buku dan vlogs kegiatan sehari-hari yang banyaknya haha hihi depan kamera. Tapi anehnya, saya selalu membuka kembali Youtube dan menonton video mereka yang kadang serius kadang konyol. Kadang berbobot kadang cuman gitu doang. Sekalipun begitu, saya selalu suka dan kembali membuka Youtube untuk menonton mereka bahkan saya download dan memenuhi hardisk laptop.

Oya, ada satu Booktuber yang videonya sering muncul, yaitu Jesse The Reader. Ini salah satu Booktuber yang pernah saya sebut sebagai Top 5 Booktuber di tulisan sebelumnya. Ternyata dia memposting tiga video setiap minggunya. Hal yang kemudian menimbulkan letupan kecil di kepala saya. Mereka memang memposting hal keren atau hal konyol, tapi saya tetap menontonnya karena mereka melakukannya terus menerus secara konsisten dan saya merasa terhibur dengan postingan mereka.

Lalu saya memandang ke dalam diri saya.

Saya memang orang yang cenderung menyukai kebebasan, tidak suka dikekang ataupun mengikuti aturan. Bisa dibilang hidup saya ugal-ugalan. Sporadis. Tetapi, akhirnya kehidupan mengajarkan saya bahwa cara menjalani hidup seperti itu tidak pernah membawa saya ke mana-mana.

Konsistensi, hal yang tidak saya miliki.

Sebenarnya ada hal yang ingin saya lakukan terus menerus, diantaranya membuat tulisan, sekalipun sesederhana postingan di blog setidaknya setiap minggu. Hal yang selalu saya berikan excuse untuk menundanya. Tetapi saya selalu ingin ngeblog lagi. Sampai akhirnya saya paham, passion itu sesuatu yang selalu ingin saya lakukan, sekalipun seringkali saya mengabaikannya. Passion itu sesuatu yang sekalipun saya tidak melakukannya dalam waktu yang lama, saya selalu rindu melakukannya lagi dan berharap akan melakukannya selamanya. Sepanjang hidup saya.

Sebab saya tahu, di sanalah saya bisa menemukan kebahagiaan.

Comments

Popular posts from this blog

Yang Terbaik Bagimu* (Puisi untuk Ayah)

Hanya Isyarat [Rectoverso]

5 Upaya agar Bisa Konsisten Ngeblog

Dapet Kerjaan Gara-gara Ngeblog

Seni Membuang Barang [Edisi Pakaian]

Tamasya Ingatan (Sebuah Surat untuk Fathia Mohaddisa)