Saya Gagal Tetapi Tak Mau Menyerah

Gambar dari sini
Bulan kemarin sempet bikin program pribadi yang saya beri judul #MenantangDiri #30HariMenulis sebuah program selama 30 hari menulis cerita pendek di blog. Unfortunately, saya tidak menyelesaikannya. Saya hanya menulis sebelas cerita pendek.
Ada beberapa hal yang menjadi alasan kenapa saya tidak menyelesaikannya dan berhenti di hari ke sebelas. Diantaranya:
1. Males
2. Males banget
3. Males kabina-bina
4. Males pisan
5. Malesna amit-amit
6. Males semales-malesna
7. Males pokonya
Yup, that's all! Apakah saya sibuk bekerja? No. Karena pekerjaan saya di kantor tidak begitu menyita waktu dan tenaga saya. Saya pun tidak mengurus suami apalagi anak di rumah. At least itulah alasan yang sering dikeluarkan beberapa orang jika ditanya kenapa jarang menulis.
Dan alasan saya satu-satunya cuman males. Saya pemalas! Alasan lain seperti kering ide. Fuuuh saya percaya ide ada di mana-mana jika memang saya niat mencarinya. Atau gak ada waktu luang. Saya memiliki banyak waktu luang. Masalahnya, saya tidak meluangkan waktu untuk menulis.
Oh, akhirnya saya tahu seberapa kuat komitmen saya, setangguh apa daya tahan saya. Padahal saat saya tidak disiplin dan komitmen pada diri sendiri, di saat yang sama, saya menyakiti diri saya, saya menghianati sebagian dari diri saya yang memupuk impian ini sejak lama. Mungkin ini terdengar lebay. Oke, lupakan!
Well, kabar baiknya, saya belum mau menyerah. Saya terus belajar memperbaharui kemampuan, menambah sebanyak mungkin wawasan. Dan tentu saja terus berlatih menulis.
Selanjutnya saya mungkin akan melanjutkan program ini atau mengerjakan hal lain. Yang pasti saya tidak mau berhenti, apalagi menyerah.

Sekian.
15 April 2014

Comments

Popular posts from this blog

Yang Terbaik Bagimu* (Puisi untuk Ayah)

Hanya Isyarat [Rectoverso]

5 Upaya agar Bisa Konsisten Ngeblog

Dapet Kerjaan Gara-gara Ngeblog

Seni Membuang Barang [Edisi Pakaian]

Tamasya Ingatan (Sebuah Surat untuk Fathia Mohaddisa)