Personal Journal - Random Bookish - Minimalist Lifestyle
Tetes Diorama Terakhir (Litera.co.id, 5 Juni 2017)
Get link
Facebook
X
Pinterest
Email
Other Apps
Cerpen saya berjudul Tetes Diorama Terakhir dimuat di Litera.co.id, majalah online yang memuat berita dan tulisan sastra kontemporer. Cek tulisan selengkapnya di sini.
Identitas Buku Judul : Rencana Besar Pengarang :Tsugaeda Penerbit : Bentang Pustaka Tahun Terbit : Agustus 2013 Jumlah Hlmn : 378 halaman Harga : Rp. 58.000 Universal Bank Indonesia atau UBI saat ini telah masuk deretan lima bank besar di Asia...
Saya sering mendengar jenis rumah bergaya minimalis, tetapi gaya hidup minimalis baru saya dengar saat menonton video Ariel Bissett, salah satu booktuber favorit saya yang berbincang te n tang minimalist book lover . Akhirnya saya penasaran dan menemukan channel youtube Jenny Mustard yang banyak membahas tentang gaya hidup minimalis. Sebenarnya, tidak ada penjelasan baku mengenai minimalist lifestyle. Tapi dari beberapa video yang saya tonton, saya menyimpulkan bahwa minimalist lifestyle adalah salah satu pola hidup yang membuat seseorang membatasi diri untuk membeli, memiliki atau mengonsumsi banyak hal. Terutama hal yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Tujuannya, bisa hidup lebih sehat dan bahagia. Intinya, kalau gaya hidup maksimalis (lawan minimalis) bisa membuatmu lebih bahagia ya tidak apa-apa.
Hari ke #1 “Apa sih novel yang paling temen-temen ingat?” itulah pertanyaan serius pertama Tasaro GK, yang mengawali kegiatan kemah menulis selama tiga hari dua malam ke depan. Beragam jawaban dari peserta, mulai dari judul novel dalam negeri maupun terjemahan dan ada pula yang menjawab buku teks tentang komputer. Dari semua jawaban peserta, disimpulkanlah bahwa novel yang diingat biasanya tentang perjuangan, tentang kesedihan, patah hati dan cerita sedih lainnya. “Kenapa cerita sedih banyak diminati?” pertanyaan selanjutnya membuat hening sesaat dan satu persatu peserta memberikan pernyataan. Karena seperti inilah realitanya. Siapa sih yang gak pernah sedih? Maka bagi kamu yang punya atau pernah mengalami cerita sedih, kamu punya modal dasar untuk menulis. Tinggal mengemas cerita sedih itu dan bagaimana si tokoh bangkit dari kesedihannya. Nah, kawan ternyata acara kemah menulis ini didesain agar kita mengalami banyak penderitaan, bahwa menjadi penulis itu tak sem...
“A baby is something you carry inside you for nine months, in your arms for three years, and in your heart until the day you die.” – Mary Mason Hal Pertama yang Dilakukan Saat Tahu Positif Hamil Saat tahu positif hamil lewat tes urin sendiri menggunakan testpack adalah bahagia (pastinya), kaget, campur bingung apa yang harus dilakukan. Sekalipun setelah melewati 8 bulan pernikahan ini kami memang melakukan program hamil, tetap saja tak ada persiapan apa-apa. Akhirnya, konsultasi ke temen dan sodara yang berprofesi bidan... Hal pertama yang harus dilakukan katanya minum asam folat setiap hari. Asam folat ini berfungsi untuk membantu perkembangan tabung saraf bayi pada otak dan sumsum tulang belakangnya serta mencegah keguguran. Bahkan, ada yang menganjurkan untuk mengonsumsinya sejak program hamil. Seandainya saya tahu lebih dulu :') Lalu, untuk mengecek kantung hamil, saya melakukan USG di usia kehamilan 10 minggu. Gunanya biar tahu apakah sudah ada kantung hamil a...
Identitas Buku Judul: Bulan Merah Penulis: Gin Teguh Penerbit: Qanita (Mizan Group) Tahun Terbit: 2014 Jumlah halaman: 256 Halaman Novel ini bercerita tentang sekelompok anak muda yang berjuang untuk kemerdekaan lewat musik keroncong. Pertunjukan yang mereka lakukan bukanlah pertunjukan biasa karena selalu digelar tiba-tiba, pertunjukkan selalu disisipi lagu yang liriknya tak dikenal orang. Sebab sebenarnya ada lirik-lirik berisi pesan rahasia yang ingin disampaikan kepada para penerima. Pesan-pesan rahasia itu kemudian akan berbalas dengan pesan-pesan rahasia lainnya. Semua terjadi begitu cepatnya. Harus cepat, sebelum patroli kolonial Belanda datang dan membubarkan pertunjukan.
Maafkan kesalahan mereka, seperti ibu dan ayah memaafkan kenakalanmu waktu kecil. Doakan selalu mereka, seperti ibu dan ayah yang tak pernah alfa menyebut namamu dalam sujud panjang tahajudnya. Dengarlah nasihat mereka, seperti ibu dan ayah yang mendengarkan keluh kesah juga keinginanmu. Hormati mereka berdua, seperti mereka yang senantiasa mementingkan urusanmu. Demikian Nabi perintahkan. Ibumu, Ibumu, Ibumu, Ayahmu. Karena merekalah menjadi sebab syurgamu atau nerakamu. Nursaadah Fitriani (Maret 2012) *Puisi ini diterbitkan di Majalah Elfata edisi 04 Volume 12
Comments
Post a Comment