Teruntuk Kawan-kawanku, Kampus Fiksi 10



2 tahun telah berlalu sejak pertemuan kita digelar.

Kalian apa kabar?

Kalian sedang membaca buku apa? Menulis apa?

Lama sekali kita tidak berbincang seru.

Sekarang, tentu saja kita sudah sibuk dengan urusan masing-masing. Kini aku hanya bisa diam-diam mengamati kalian lewat sosial media. Senang rasanya melihat ada salah satu di antara kita yang sudah berkeluarga, ada yang sudah menerbitkan novel, ada yang sudah wisuda lalu bekerja sebagai wartawan, banyak juga yang disibukkan dengan kuliah atau pekerjaan.

Khusus untuk hari ini, mari rehat  sejenak. Sekadar mengulang rekaman ingatan tentang hal yang pernah kita lewati bersama.

2 tahun yang lalu, tepat di hari ini kita bertemu.

Aku selalu mengandaikan, mungkinkah suatu saat nanti kita akan bertemu dan berkumpul kembali lengkap 20 orang? Rasanya akan sangat sulit. Mengingat hal itu, tiba-tiba aku merasa sedih. Sebab itu artinya pertemuan 2 tahun yang lalu adalah pertemuan pertama sekaligus pertemuan terakhir kita. Aku kadang menyesal, kenapa aku tidak memanfaatkan pertemuan langka itu dengan baik? Kenapa aku tidak berusaha mengenal kalian lebih dekat, membuat momen yang lebih berkesan dan tak terlupakan?

Tapi ah sudahlah. Bukankah setelah itu kita begitu akrab berbincang di grup WhatsApp? Layar handphone kita dipenuhi notif grup. Tapi, Gais, kutukan itu ternyata berlaku juga buat kita yah. Bahwa semua grup akan sepi pada waktunya. Aku tidak sedang mengusulkan untuk menghidupkan kembali grup kita seperti dulu. Atau kita ramaikan twitter dengan #PuisiKF10. Sekalipun tentu saja itu akan lebih menyenangkan. Kita akan kembali berbincang tentang buku apa yang sedang kita baca, tulisan apa yang sedang digarap atau berbincang random tentang apapun. Saat ini, melihat kalian hidup dengan baik pun sudah membuatku berbahagia. Terlebih, melihat kalian masih menulis. Itu adalah bara yang diam-diam menyalakan semangatku yang nyaris padam.

Aku harus mengakui, bahwa menjadi bagian dari Kampus Fiksi adalah salah satu hal terbaik yang pernah terjadi dalam kehidupanku. Memakai tootbag putih berlogo KF adalah hal yang membanggakan. Dan yang lebih penting, bisa mengenal kalian, menjadi salah satu hal paling berkesan.

Terima kasih untuk perjumpaan kita. Terima kasih untuk obrolan-obrolan yang pernah berlangsung di antara kita.


Tetaplah menulis, Gais!
Tetaplah melakukan apapun yang yang bisa mendekatkan kalian pada impian masing-masing!
Tetaplah mengagumkan!


Dari seseorang yang sedang merindukan kalian.



Nufira a.k.a Mpit
29 November 2016

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Yang Terbaik Bagimu* (Puisi untuk Ayah)

Hanya Isyarat [Rectoverso]

5 Upaya agar Bisa Konsisten Ngeblog

Dapet Kerjaan Gara-gara Ngeblog

Seni Membuang Barang [Edisi Pakaian]

Tamasya Ingatan (Sebuah Surat untuk Fathia Mohaddisa)