Ulang Tahun, Hari Buku Internasional dan Hadiah Buku
23 April 2017...
Saya tidak tahu,
manakah yang lebih istimewa pada hari ini. Apakah karena hari ini saya berulang tahun, atau karena
ini adalah hari buku sedunia ataukah karena pada hari ulang tahun saya ini, saya mendapatkan hadiah buku?
Seperti yang sempat saya sebutkan pada catatan tentang ulang tahun sebelumnya di sini, tak ada ritual khusus yang saya lakukan di hari ulang tahun. Tak ada
perayaan apapun. Sebab seperti itulah yang saya jalani sejak saya
mengenal kosa kata “ulang tahun”.
Hari ini, genap usia saya 27 tahun. Saya hanya ingin menengok kembali hal apa yang telah saya lewati. Kemudian di titik mana saat ini saya berada. Tahun ini jelas berbeda, karena ini ulang tahun pertama
yang saya lewati dengan status sebagai istri. Sesuatu yang
mengubah hidup saya secara total. Saya mencoba beberapa kali menuliskan draft
berisi cerita awal pernikahan yang saya jalani tetapi rasanya selalu tidak pas. Barangkali saya akan bercerita lain kali.
Pernikahan sesungguhnya tak pernah masuk dalam resolusi saya sebelumnya. Tak ada target
pada usia berapa saya harus menikah. Bagi saya menikah sama misteriusnya dengan kematian. Tak
pernah ada yang bisa menebaknya. Saya tak pernah berpikir ada pernikahan yang
terlalu cepat atau terlambat. Saya hanya berpikir, saya akan menikah ketika
saya memang menemukan orang yang ideal, memiliki pola pikir yang sama tentang
pernikahan dan memang sudah waktunya.
Sekalipun saya tak
pernah menargetkan akan menikah kapan, saya selalu berdoa untuk yang satu ini. Sekali waktu saya berdoa
agar Yang Maha Kuasa menyisakan seseorang untuk saya. Saya selalu
menyebut namanya dalam doa. Di lain waktu saya berdoa agar saya bisa menikah dengannya dan
menjadikannya sebagai jodoh terbaik, saat itu saya mulai khawatir bahwa saya meminta
orang yang salah. Pada titik paling sadar, saya akhirnya hanya meminta
diberikan yang terbaik, siapapun itu karena saya yakin Tuhan akan memberikan yang terbaik. Pada akhirnya Yang Maha Kuasa memberikan
permintaan saya yang pertama. Saya benar-benar menikah dengan orang
yang saya sebut namanya dalam doa sejak beberapa tahun yang lalu, saya
lupa kapan tepatnya. Itu adalah salah satu hal yang selalu saya syukuri. Saya dan suami kerap bergurau, bahwa pernikahan kami adalah buah
gigihnya doa.
The Life-Changing
Magic of Tidying Up, itulah buku yang diberikan suami sebagai hadiah ulang
tahun saya kali ini.
Tentu saja dia tidak serta merta memberikannya. Dia hanya mengajak saya ke toko
buku dan meminta saya memilih salah satu buku. Terdengar tidak romantis bukan?
Tetapi saya pikir,
begitulah cara terbaik menghadiahi buku kepada seorang pecinta buku. Jika kamu
mengenal seseorang dengan baik tapi tak mengenal genre apa yang dia suka, atau
tak menyebutkan buku apa yang ingin dia miliki saat ini, sebaiknya traktir buku
atau berikan voucher belanja buku padanya. Biarkan dia yang memilih buku apa
yang ingin dia beli dan akan dia baca.
Mengenai voucher
belanja buku ini, saya tidak tahu apakah berlaku di toko buku di
Indonesia. Saya hanya
pernah mendengarnya dari salah satu video booktuber luar. Voucher belanja ini bisa
jadi salah satu solusi bagi orang yang ingin menghadiahi buku kepada seseorang, tapi tidak tahu
buku apa yang diinginkannya. Jadi cukup berikan voucher belanja ini saja, dan dia bebas membeli buku
yang dia mau. Hmm... terdengar menyenangkan.
Saya teringat tentang konsep voucher ini ketika suami saya
bilang, "ambil aja kartu ATM-nya, dan belilah buku yang kamu mau." Pastinya tidak semua orang bisa dipinjami ATM atau uang cash. Jadi voucher atau kupon belanja buku itu bisa jadi ide yang bagus kan?
Awalnya saya juga ingin membeli Vegetarian dari Han Kang tapi di toko yang saya kunjungi itu tidak tersedia. Jadilah saya hanya memilih buku tentang seni beres-bere karya Marie Kondo ini. The Life-Changing Magic of Tidying Up adalah buku yang cukup terkenal di kalangan para pemerhati gaya hidup. Terlebih akhir-akhir ini saya sedang menggandrungi tulisan di blog atau video di Youtube yang membahas tentang minimalist lifestyle. Buku ini salah satu buku yang banyak disebut-sebut dan dijadikan referensi. Saya pikir ini buku yang saya butuhkan, untuk saya aplikasikan dalam kehidupan saya saat ini.
Awalnya saya juga ingin membeli Vegetarian dari Han Kang tapi di toko yang saya kunjungi itu tidak tersedia. Jadilah saya hanya memilih buku tentang seni beres-bere karya Marie Kondo ini. The Life-Changing Magic of Tidying Up adalah buku yang cukup terkenal di kalangan para pemerhati gaya hidup. Terlebih akhir-akhir ini saya sedang menggandrungi tulisan di blog atau video di Youtube yang membahas tentang minimalist lifestyle. Buku ini salah satu buku yang banyak disebut-sebut dan dijadikan referensi. Saya pikir ini buku yang saya butuhkan, untuk saya aplikasikan dalam kehidupan saya saat ini.
Kalau kamu? Buku apa yang kamu baca di hari buku internasional ini?
Judul bukunya manarik ^^ The Life-Changing Magic of Tidying Up. Garis besarnya tentan apa?
ReplyDeleteSaya belakangan ini lagi senang buku parenting, yang sedang dibaca saat ini, buku "Bunda Sayang" seri Ibu Profesional ;)
Tentang seni berbenah dan metode merapikan ala Jepang. Bagus banget bukunya. Sebagai emak-emak, buku ini ngebantu saya buat bikin rumah rapi :)
Delete