Tak Pernah Ada “Selamat Tinggal”

: Abusaldi
Ini kali ketiga, aku mengunjungi rumahmu
Sayang, yang kutemukan hanya wajah-wajah suram tak kukenal
Tak ada wajahmu di sudut manapun ruangan ini
Dan tak akan pernah kutemukan, barangkali
Kini jasadmu terbaring disana
Di tanah lapang, diteduhi  beringin tua
Tapi, tak pernah ada kuburan kenangan bukan?
Namamu tak tertulis di nisan ingatan
Karena aku masih saja terus menghidupkannya
Meski kini, bertemu menjadi kosakata yang lusuh
Bahkan tereliminasi dari lembaran kita

Sedang jika aku ingin sedikit berbincang
Yang ada hanya sepi
Membuat genangan danau di kelopak mataku
Dapat meluap kapan saja
Membanjiri hati yang kebas
Ditimbuni berbarel-barel rindu
Yang kian meretas, menganak sungai
Tak bermuara

Sudut Kamar, 11 April 2012

Comments

Popular posts from this blog

Yang Terbaik Bagimu* (Puisi untuk Ayah)

Hanya Isyarat [Rectoverso]

5 Upaya agar Bisa Konsisten Ngeblog

Dapet Kerjaan Gara-gara Ngeblog

Seni Membuang Barang [Edisi Pakaian]

Tamasya Ingatan (Sebuah Surat untuk Fathia Mohaddisa)