Kebermanfaatan (Sisa Obrolan Menjelang Tidur)

Saat bangun tidur pagi ini, rasanya ada benang kusut di kepala saya. Memang dari dulu ada sih, tapi rasanya semakin semerawut saja. Maka saya mencoba mengurainya dengan menuangkannya dalam tulisan ini. Lalu saya mulai mengurut apa yang semalam saya lakukan, atau obrolkan bersama seseorang.
Oh mungkin karena obrolan menjelang tidur saya dan rekan sekamar, Lina Nurfadhila. Kami berbincang tentang "kebermanfaatan". Fokus tema obrolan kami tentang pekerjaan tetapi pikiran saya melambung terlalu jauh pada seluruh aspek kehidupan.
Saya mulai dengan hal-hal kecil yang rutin saya lakukan tiap pagi, diantaranya blogging. Mau dibawa kemana blog saya ini? Apakah blog ini bermanfaat? Bagi saya iya, ini semacam pelepasan unek-unek yang tidak sempat atau memang tidak bisa saya ceritakan kepada orang lain. Tapi apakah ini bermanfaat buat para pengunjung?

Oke, see, kategori kebanyakan hanya berupa jurnal. Curhat harian saya. Tujuannya hanya untuk belajar membuat kalimat dan paragraf seperti yang pernah saya ceritakan di sini. Serta mengeluarkan isi pikiran, perasaan atau imajinasi untuk dibaca orang. Saya tidak berpikir lebih jauh tentang kebermanfaatan bagi pembaca apakah akan berdampak positif atau tidak. Yang penting saya ngeblog dan saya lega. Egois sekali, bukan?
Mungkin saya harus mempertimbangkkan masalah kebermanfaatan ini. Obrolan kami semalam menyinggung tentang manfaat tulisan sebagai sebuah amal yang tidak akan putus sekalipun kita meninggal. Hebatnya, tulisan yang terdokumentasi dengan baik akan bisa sampai lintas generasi. Dan selama itu bernilai positif, pahalanya akan terus mengalir.
Memang sih tulisan saya di blog lebih ngepop dan senternya hanya seputar kehidupan saya saja. Tetapi saya tergiur juga dengan kehebatan mengalirnya pahala. Saya punya mimpi muluk untuk menulis tulisan yang baik dan bermanfaat untuk orang lain. Ya saya kerap memelihara impian-impian muluk seperti itu.
Sekalipun pada akhirnya, jika esok lusa saya kembali menulis sebuah tulisan useless, tidak berdampak apa-apa kecuali hanya sebatas pembuangan kegelisahan. Ya sudahlah, mungkin tahapan saya masih bermanfaat untuk diri sendiri. Belum mampu menulis hal yang hebat. Bukankah di Indonesia sekarang banyak tulisan bagus, tetapi kekurangan tulisan hebat. Barangkali tahapan saya masih mengejar tingkat bagus alih-alih hebat. Itu saja.

Tulisan ini dibuat dalam rangka (Kembali)#MenantangDiri #30HariMenulis

Comments

Popular posts from this blog

Yang Terbaik Bagimu* (Puisi untuk Ayah)

Menulis sebagai Passion, Pekerjaan atau Hobi?

5 Upaya agar Bisa Konsisten Ngeblog

Hanya Isyarat [Rectoverso]

Dapet Kerjaan Gara-gara Ngeblog

Belajar tentang Gaya Hidup Minimalis dari 5 Youtubers Ini