Mengalahkan Diri Sendiri

 

"There is nothing noble in being superior to your fellow man, true nobility is being superior to your former self." - Ernest Hemingway 

Pada suatu sore di hari Minggu, setelah makan siang bersama seorang teman, dia melanjutkan dengan meminum kopi dan saya menyeduh segelas teh. (Ini memang bukan kebiasaan yang sehat, tapi bagi kami, kebiasaan ini menyenangkan!) Selanjutnya sudah bisa ditebak, kami terlibat dalam sebuah perbincangan. Perbincangan random dari satu hal menuju hal lainnya. Dari seputar film sampai buku-buku yang baru saja sama-sama kami baca. Hingga topik tentang orang lain pun sempat nyempil di antara obrolan kami.
Saya bercerita tentang beberapa orang teman dan pencapaian-pencapain yang telah mereka raih. Kami sama-sama sepakat, sekali waktu kerap merasa iri dengan apa yang orang lain raih. Sekalipun tentu kita tak pernah tahu usaha berdarah-darah seperti apa yang telah mereka lewati untuk mendapatkan semua itu.
“Terlebih ketika orang itu mendapatkan apapun yang dia mau dan dia menikmati semuanya.
Kami pun sama-sama tertawa. Ironis bukan? Orang lain sibuk dengan usaha mereka, dengan prestasi-prestasi mereka. Sementara itu, di salah satu sudut muka bumi ini, ada dua orang yang sempat-sempatnya membicarakan orang lain dan terus terang mengaku iri.
Obrolan  semacam ini seperti halnya obrolan lain, kami biarkan mengambang. Tanpa ujung pangkal, tiba-tiba topik-topik lain muncul silih berganti. Hingga malam harinya, kami memutuskan untuk menonton salah satu film yang ada di laptop. Film yang tentunya sama-sama belum kami tonton. Di antara Gone Girl (2014) dan Kingsman (2014), akhirnya kami memutuskan untuk menonton Kingsman (2014). Film yang bercerita tentang rekruitmen agen rahasia.
Di tengah-tengah cerita, kami menemukan salah satu tokoh mengutip kalimat Hemingway. Terjemahannya kurang lebih begini. Tak ada gunanya menjadi lebih unggul diantara sesama, seorang pria terhormat harus mampu mengungguli dirinya yang lama.
Hemingwaaaay! Kami sama-sama berseru mendengar kutipan dari penulis Amerika legendaris itu.
Setelahnya, kami hanya saling pandang dan tidak membahas apapun sampai film akhirnya selesai. Hingga akhirnya saya bilang, bahwa kutipan tadi sepertinya jawaban dari obrolan kami tadi siang. Teman saya pun mengiyakan. Kami salah besar telah iri dengan pencapaian orang lain. Hal yang sesungguhnya harus kami raih bukan mengalahkan orang lain, tetapi mengalahkan diri sendiri.
Quotes ini, bukan hanya telah mencerahkan kami. Tetapi, juga telah lebih dari mengobati. Thanks, Hemingway!

Comments

  1. Benarr juga, kutipan filmnya, ga ada habisnya klo kita berusaha mengungguli orang lain, yang ada capek ya mb

    ReplyDelete
  2. Mengungguli diri sendiri :)
    nice quote.
    Terima kasih sudah mengingatkan

    Salam kenal :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama. Terima kasih sudah berkunjung ya. Salam! :)

      Delete
  3. yup setuju banget sama quote-nya
    dengan mengungguli diri sendiri berarti kita menjadi orang yang lebih baik :)

    salam kenal mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya. Tujuannya sama-sama biar lebih baik. Cuman beda tipis masalah sudut pandang aja :)

      Salam kenal! Terima kasih sudah menyempatkan buat mampir :)

      Delete
  4. Sangat mengesankan membaca tulisan ini, salam kenal mbak...
    setelah baca tuntas, bagian yg paling mengesankan perkataan Hemingway itu...
    Amazing, . Syukron .... menjadi penyemangat saat menulis terasa berat..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi! Salam kenal. Terima kasih sudah berkenan mampir :)

      Senang mengetahui tulisan sederhana ini bisa menyemangati :)

      Delete
  5. bukan pencapaian orag sih...
    yang lebih bikin iri itu, usaha-usahanya yang berdarah-darah, kita cuma diam. Nah eta!
    wkwkwk

    salam kenal, mbak!

    ReplyDelete
  6. Merindukan gerlong beserta hari minggunya ):

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

REVIEW: Bulan Merah (Kisah Para Pembawa Pesan Rahasia)

SELEMBAR KERTAS