[Jurnal Ibunya Ghiyats] Alasan (akhirnya) Memakai Clodi

Baru nyobain pakai clodi (cloth diapers/popok kain) saat anak udah 8 bulan lewat sih emang agak telat ya. Semuanya gara-gara liat tumpukan sampah popok sekali pakai (pospak) di belakang rumah. 8 bulan aja sudah sebanyak ini, apalagi full sampai toilet training yang entah kapan mau dimulainya. 

Sebenernya keinginan pakai clodi udah ada sejak anak baru lahir. Tapi waktu itu cuman kepikiran repot dan malas nyuci clodinya. Sayangnya saat itu nggak mengedukasi diri sendiri dengan kekurangan/kelebihan pakai clodi atau pospak. Nyeselnya sekarang...

Makanya kalau dikasih amanah anak selanjutnya, insyaAllah pengen pakai clodi dari newborn. Karena ternyata pakai clodi tentunya nggak sesimpel pakai pospak tapi banyaaaak banget kelebihannya terutama untuk lingkungan dan isi dompet. 

Jadi, di belakang rumah neneknya suami itu ada lubang sampah. Katanya dulu zaman cucunya masih bayi, bekas pospak suka dibuangin ke sana. Nah, sekarang anaknya udah pada remaja, itu sampah nggak berubah bentuk atau terurai. Sesuai dengan informasi yang saya baca, katanya sampah bekas pospak ini nggak akan terurai sampai ratusan tahun. Kan ngeri... 

Akhirnya emak-emak yang satu ini pun mencoba googling untuk mencari rekomendasi clodi. Dari hasil googling, banyak yang merekomendasikan clodi Ecobum karena fiturnya. Mungkin lain kali saya akan cerita lengkap kenapa memilih Ecobum dan belum minat pakai yang lain dulu.

Koleksi pertama baru 4pcs cover clodi Ecobum dengan beberapa insert & liner.


Nah, kan banyak yang bilang pakai clodi akan lebih hemat. Sebenernya nggak 100% benar sih. Karena beli clodi apalagi Ecobum ini nggak murah (jika dibandingkan dengan merek lokal lain). Satu cover berisi 2 insert Ecobum harganya sekitar 120-135rb tergantung jenis insert dan tergantung yang jual. Sedangkan untuk bisa full sehari semalam pakai clodi itu banyak yang nyaranin minimal punya 12 cover dan lebih banyak lagi insert. 

Belum lagi ditambah dengan perintilannya kaya insert, liner, detergent khusus, dll. Hanya saja, kita cukup ngeluarin uang di awal atau nyicil tiap bulan tapi bisa kepake hingga 2 tahun bahkan diturunkan ke anak-anak selanjutnya. Selain itu, kalau ditambah biaya nyuci, air buat nyuci, perawatan dsb. sebenernya yah mahal. Tapi #demibumi tentu ini langkah yang terbaik. 

Masalah repot nyuci yang dikhawatirkan sejak awal ternyata nggak begitu kerasa sih, malah seneng-seneng aja karena tahu efek positifnya banyak banget. Selain itu, ibu mertua juga sejak lama emang nyaranin pakai popok yang bisa dicuci dan selalu bersedia buat bantuin nyuci. Perawatan clodi ini ternyata nggak seribet kelihatannya. Karena bisa dikeringin di mesin cuci juga. 

Doakan semoga istiqomah ber-clodi. Nanti cerita-cerita lagi perjalanan seputar clodi lainnya~

Comments

Popular posts from this blog

Yang Terbaik Bagimu* (Puisi untuk Ayah)

Menulis sebagai Passion, Pekerjaan atau Hobi?

5 Upaya agar Bisa Konsisten Ngeblog

Hanya Isyarat [Rectoverso]

Dapet Kerjaan Gara-gara Ngeblog

Belajar tentang Gaya Hidup Minimalis dari 5 Youtubers Ini