[REVIEW] Panduan Diet untuk Orang Bergolongan Darah B

Sebenarnya, saya memiliki buku ini sudah sejak lama. Waktu itu saya mengikuti sebuah acara kepenulisan dan dapet oleh-oleh 50 buah buku. Isinya buku-buku nonfiksi, sebagian besarnya buku agama dan how to. Buku-buku itu banyak yang masih disegel karena belum sempat dibaca. Kalau ada teman yang bertandang ke kosan dan tertarik dengan salah satu dari buku-buku itu, selalu saya biarkan dia membawanya pulang daripada saya numpuk buku dan nggak dibaca.

Semalam, saat berbincang random dengan seorang teman, sampailah kami pada pembahasan tentang kesehatan, diet dan olahraga. Saya teringat ada satu buku yang membahas tentang diet berdasarkan golongan darah. Dan kerennya, pas banget ngebahas diet untuk golongan darah saya, yaitu B. Karena lumayan tipis, saya pun menyelesaikannya dalam waktu singkat.

Kontroversi
Seperti halnya membaca kepribadian berdasarkan golongan darah, diet berdasarkan golongan darah pun masih kontroversi di kalangan pakar kesehatan. Karena kalaupun berpengaruh, persentasenya tidaklah signifikan. Sebelumnya saya pernah mendengar seorang dokter yang mengatakan bahwa diet golongan darah itu nggak akurat. Misalnya, orang bergolongan darah B harus banyak makan ikan dan menghindari konsumsi daging ayam atau daging sapi sedangkan dia hidup di daerah pegunungan. Bagaimana dia bisa mengonsumsi banyak ikan, dalam kondisi seperti itu? Jadi bisa dikatakan semua makanan itu baik untuk semua jenis golongan darah.

Saya setuju dalam hal itu. Tetapi setelah membaca buku ini persepsi saya jadi berubah. Karena ada beberapa hal yang dikatakan dalam buku ini cocok dengan kejadian yang saya alami.

Pemahaman tentang Diet yang Salah Kaprah
Menurut buku ini, banyak orang yang masih salah kaprah memahami diet. Orang masih beranggapan bahwa diet artinya mengurangi konsumsi makanan. Nggak boleh makan ini dan itu. Terutama yang mengandung lemak. Padahal, dari pemahaman saya sebagai orang awam, lemak tetap bermanfaat bagi tubuh. Yang jadi masalah hanya, kadar lemak yang dikonsumsi.

Yang saya tangkap dari buku ini, diet artinya mengonsumsi makanan yang bermanfaat untuk tubuh, mengurangi makanan yang sifatnya netral (tidak memberi manfaat siginifikan ataupun bisa berbahaya untuk tubuh) dan menghindari makanan yang mengganggu proses metabolisme tubuh. That’s all.

Karakteristik Golongan Darah B
Sebelum membahas lebih lanjut, harus diketahui dulu karakteristik golongan darah kita. Saya kira ada hubungannya dengan karakter kepribadian, ternyata buku ini membahas full tentang kondisi tubuh. Karakteristik golongan darah B ini kesehatannya akan tergantung pada sistem kekebalan tubuh dan keseimbangan sistem saraf. Jadi, orang golongan darah B dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh dan keseimbangan saraf. Jika imunitasnya menurun, penyakit akan mudah menyerang terutama virus dan penyakit autoimun.

Orang bergolongan darah B sebenarnya dicap sebagai pemakan segala. Secara umum tidak ada larangan untuk mengonsumsi protein nabati, protein hewani, karbohidrat, sayuran ataupun buah-buahan. Tetapi tetap saja, seperti yang tadi dibahas,  ada 3 kategori makanan yaitu makanan yang bermanfaat untuk imunitas, makanan yang sifatnya netral dan makanan yang harus dihindari oleh orang bergolongan darah B.

Lektin
Saya kira, 3 kategori makanan yang dibahas di buku ini berpusar pada zat lektin. Ini adalah jenis zat yang terkandung dalam makanan tertentu, kadarnya bisa beragam tetapi efeknya bagi orang bergolongan darah B bisa membuat darah menggumpal. Agak ngeri juga sih. Karena penggumpalan darah ini bisa memicu munculnya beberapa penyakit seperti gangguan imunitas, hipertensi, stroke, dll.

Pada orang bergolongan darah B, lektin yang terkandung dalam makanan seperti daging ayam bisa mengganggu produksi hormon insulin serta mengganggu kerja enzim pencernaan. Tetapi lektin ini akan bereaksi berbeda kalau dikonsumsi oleh orang golongan darah lain.

Itu juga sih yang saya rasakan. Sebenarnya saya bukan penggemar daging ayam. Saya hanya suka daging ayam kampung yang dimasak ibu saya pada hari-hari tertentu seperti lebaran atau saat liburan. Tapi akhir-akhir ini saya sering makan ayam goreng di food cort langganan karena digoreng kering dan sambalnya enak bikin saya ketagihan. Efeknya, saya merasa sering nggak enak badan, rasanya ada yang salah dengan tubuh saya. Memang sih, faktornya bisa banyak hal, misalnya karena saya terlalu lelah bekerja atau kurang olah raga dan piknik. Tetapi saya pikir nggak ada salahnya juga jika saya mengurangi konsumsi daging ayam dan lebih banyak makan sayur atau buah. Itu bukan pilihan yang sulit juga kok.

Oya, selain terdapat dalam daging ayam dan juga daging sapi, lektin juga banyak terdapat dalam tepung terigu dan olahannya seperti mie dan roti. Masih menurut buku ini, kandungan lektin yang tertahan di dalam otot bisa memperlambat sistem metabolisme dan pembakaran kalori yang bikin tubuh cepat membengkak (baca: gemuk :p). Lektin juga terdapat dalam sayuran semacam tomat dan jagung, sehingga harus dihindari.

Terus kalau makanan itu dilarang, apa aja yang boleh?

Nah, untuk mengganti daging ayam dan sapi, katanya orang golongan darah B harus lebih banyak mengonsumsi daging kambing dan ikan. Tapi nggak semua jenis hewan laut, kalau udang, kepiting dan kerang justru mengandung lektin melimpah. Untuk sayuran, orang bergolongan darah B bisa mengonsumsi selain tomat dan jagung, terutama brokoli dan kembang kol. Sisanya bersifat netral.

Telur dan olahan susu seperti keju juga bagus buat orang bergolongan darah B, sekalipun tentu saja dalam kadar yang sewajarnya. Untuk buah-buahan, dianjurkan untuk banyak mengonsumsi pepaya, pisang dan nanas.

Berulangkali penulisnya mengatakan bahwa golongan darah B memiliki pantangan yang paling sedikit. Tinggal kadarnya aja yang harus diseimbangkan. Sebenarnya bukan berarti nggak boleh mengonsumsi makanan mengandung lektin, kalau sesekali aja nggak apa-apa.

Jadi itu sih pola diet yang disarankan oleh buku ini. Di bagian akhir malah dilengkapi menu diet yang disarankan, karena bagus buat orang bergolongan darah B. Percaya atau tidak, mau dipraktikan atau tidak, itu kembali pada pribadi masing-masing. Kalau saya sih apa salahnya untuk mencoba. Harapannya bisa bikin sehat, kalau masalah berat badan jadi turun, sebut saja itu bonus :D

Comments

  1. Hai, mba. Aku belum pernah nyoba diet golongan darah, mba. Belum nemu metode yang tepat euy . MAkasih sharingnya ya mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi, makasih sudah berkunjung. Aku juga masih bolong2 nih :D

      Delete
  2. saya golongan darab B, namun saya sedang hamil. bolehkah terapkan diet ini?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe saya kurang tau kalau masalah itu. Di buku ini nggak dibahas sih untuk ibu hamil. Coba langsung konsul ke bidan atau dokter kandungan aja :D

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Yang Terbaik Bagimu* (Puisi untuk Ayah)

5 Upaya agar Bisa Konsisten Ngeblog

Menulis sebagai Passion, Pekerjaan atau Hobi?

Hanya Isyarat [Rectoverso]

Dapet Kerjaan Gara-gara Ngeblog

Belajar tentang Gaya Hidup Minimalis dari 5 Youtubers Ini