Mulailah dengan Memaafkan Diri Sendiri
Maafkan diri ini wahai mata, yang seringkali menggunakanmu untuk melihat hal2 yang tercela dibanding membaca ayat-ayat Nya.
Maafkan diri ini wahai telinga, yang malah sering kali kugunakan untuk mendengarkan kesia-siaan dibanding mendengarkan kajian ilmu juga lantunan ayat suci.
Maafkan diri ini wahai lisan, yang seringkali mengotorimu dengan kalimat2 hina, kalimat2 yang menorehkan luka di hati orang lain, dan seringkali alfa mengingatNya.
Maafkan diri ini wahai tangan, yang malah seringkali menggunakanmu untuk menyentuh,mengambil sesuatu yang bukan haknya dibandingkan dengan ringan hati menjulurkannya untuk membantu orang lain.
Maafkan diri ini wahai kaki, yang malah seringkali kulangkahkan untuk bermaksiat padaNya, namun berat sekali aku melangkahkanmu pada jalan kebenaran.
Maafkan, maafkanlah diri ini wahai hati, yang malah seringkali menyelimutimu dengan prasangka busuk, merendahkan orang lain, dongkol terhadap ketentuanNYA, dan memaksamu untuk tidak merasa cukup. . . .
Entahlah pembelaan apa yang bisa kulakukan ketika kelak kalian angkat bicara dihadapanNYA terhadap perangai buruk diri ini wahai mata,telinga,mulut,tangan,kaki. . . .
Entahlah apa aku bisa menyelamatkan kalian dari ancaman akan menjadikan kalian bahan bakar api neraka bersama batu2an.
Astagfirullah....
Maafkan diri ini wahai telinga, yang malah sering kali kugunakan untuk mendengarkan kesia-siaan dibanding mendengarkan kajian ilmu juga lantunan ayat suci.
Maafkan diri ini wahai lisan, yang seringkali mengotorimu dengan kalimat2 hina, kalimat2 yang menorehkan luka di hati orang lain, dan seringkali alfa mengingatNya.
Maafkan diri ini wahai tangan, yang malah seringkali menggunakanmu untuk menyentuh,mengambil sesuatu yang bukan haknya dibandingkan dengan ringan hati menjulurkannya untuk membantu orang lain.
Maafkan diri ini wahai kaki, yang malah seringkali kulangkahkan untuk bermaksiat padaNya, namun berat sekali aku melangkahkanmu pada jalan kebenaran.
Maafkan, maafkanlah diri ini wahai hati, yang malah seringkali menyelimutimu dengan prasangka busuk, merendahkan orang lain, dongkol terhadap ketentuanNYA, dan memaksamu untuk tidak merasa cukup. . . .
Entahlah pembelaan apa yang bisa kulakukan ketika kelak kalian angkat bicara dihadapanNYA terhadap perangai buruk diri ini wahai mata,telinga,mulut,tangan,kaki. . . .
Entahlah apa aku bisa menyelamatkan kalian dari ancaman akan menjadikan kalian bahan bakar api neraka bersama batu2an.
Astagfirullah....
Comments
Post a Comment