gumaman mahasiswa tingkat akhir #3 (Membaca dan membaca)
Dimulai dari BAB I yang (dosen pembimbimbing saya yang merupakan seorang Profesor, berulang kali bilang) harus mencakup dua hal yaitu teori dan empiris. Teori didapat dari buku-buku kemudian bandingkan dengan kondisi di lapangan (empiris). Adakah hal yang tidak singkron dari dua hal tersebut? Jika ada hal yang tidak singkron berarti ada sesuatu yang salah. Apakah itu? Jelas tidak akan jauh dari unsur-unsur dalam pembelajaran baik itu gurunya, metodenya, bahan ajarnya dan sebagainya.
Nah dari sinilah skripsi itu dimulai, dari ditemukannya sebuah masalah.
Jelas bahwa membaca itu memang sebuah aktivitas penting dalam menyusun skripsi, membaca buku (untuk mendapat teori) dan membaca kehidupan (kondisi di lapangan).
Begitu pula masalah yang saya alami di awal mula penulisan skripsi, yaitu membaca. Bukan, bukan saya malas membaca, tapi saya memang senang membaca buku terutama buku-buku selain buku teks seperti di atas, saya seringkali tidak tahan ketika melihat novel, contohnya seperti gambar di bawah ini:
Jika dikatakan bahwa membaca adalah proses penting dalam menggarap skripsi, maka bacaannya pun harus menunjang dalam penggalian informasi mengenai judul yang akan kita garap. Tetapi saya sendiri akhirnya memberikan kelonggaran pada diri sendiri untuk tetap memberikan ruang untuk membaca buku untuk kesenangan berupa novel atau kumpulan cerpen serta tulisan kawan2 saya di blog. Hanya saja saya harus berkomitmen untuk tidak melupakan kewajiban untuk membaca buku teks.
Dalam beberapa hal, acap kali saya mengharapkan hasil instan. Namun sejujurnya saya sadar bahwa sesuatu yang berharga tentu tidak bisa didapat dengan percuma, tetapi harus ada pengorbanan dan proses panjang. Semoga saya bisa menikmati proses ini dan segera melewatinya serta mendapatkan apa yang saya harapkan ^_^
Aamiin.....
Niatkan segalanya sebagai ibadah, karena dengan niat ibadah segalanya akan mudah, biidznillah :)
Comments
Post a Comment