[WRAP UP] Buku yang Dibaca Bulan Agustus 2015


Bulan Agustus ini saya cukup produktif dalam membaca. Bisa jadi karena dorongan rasa bersalah melihat tumpukan buku yang belum dibaca atau juga karena miris melihat reading challenge yang masih jauh dari posisi aman. Bayangkan saja, tahun 2015 kurang dari lima bulan lagi, sedangkan saya baru membaca setengah dari jumlah buku yang ditargetkan. Jika awalnya saya berencana membaca satu buku satu minggu (sebulan empat buku) lima bulan ke depan saya harus membaca setidaknya enam buku setiap bulannya untuk bisa menyelesaikan target tersebut.
Nah, ini dia enam buku yang menemani saya menjelang tidur, perjalanan naik angkot atau saat saya kehilangan ide untuk mengisi waktu saya yang sangat luang di bulan Agustus kemarin:
1. The Great Gatsby, F. Scott Fitzgerald
Sudah lama saya ingin membaca novel karya penulis era 20-an ini. Entah karena saya sudah menonton filmnya dan saya suka atau karena sejak menonton Midnight in Paris (2011) saya merasa memiliki kedekatan dengan para penulis tahun 1920an ini. Kelebihan dari novel ini adalah karakter Gatsby yang kuat. Dan saya selalu suka novel dengan tokoh yang memiliki karakter yang unik dan menonjol. Selain itu kisah cinta dalam novel ini dramatis. Bercerita tentang dua orang yang saling mencintai tetapi tidak bisa bersatu entah karena faktoor internal ataupun eksternal. Siapa yang tidak akan suka cerita romansa semacam ini? Ngomong-ngomong setelah saya perhatikan satu-satu dari 24 buku yang telah saya baca setahun terakhir, ini adalah satu-satunya novel bergenre romance yang saya baca. Iya!
2. Hujan Pertama untuk Aysila, Edi AH Iyubenu
Bagi saya, membaca novel itu hiburan, sedangkan membaca cerpen atau kumpulan cerpen adalah keharusan, mengingat saya bermimpi bisa menulis cerpen dengan baik. Maka akhir-akhir ini saya banyak membeli kumpulan cerpen yang dianggap bagus ataupun jelek oleh kebanyakan orang, sebab saya akan bisa belajar dari keduanya.
Kumcer ini adalah kumcer kedua yang saya baca dari pengarang yang sama. Saya cukup kecewa dengan Penjaja Cerita Cinta. Tetapi, saya maklum sebab dalam sebuah acara, Pak Edi atau dikenal dengan Pak Bos (rektor Kampus Fiksi) pernah bilang kalau beliau sempat berhenti menulis cerpen saat membangun penerbit. Maka saat saya membaca ini, terlihat sekali lompatannya dari kumcer Penjaja Cerita Cinta, baik dari segi tema ataupun ciri khas bercerita. Ini sebuah kumcer yang menarik, sekalipun tidak bisa dibilang istimewa, mungkin karena sejauh ini saya selalu lebih menikmati tulisan nonfiksi beliau. *sungkem dulu sama Pak Bos*
3. Melihat Api Bekerja, M. Aan Mansyur
Saat menengok kembali akun Goodreads, hanya ada tiga kumpulan puisi yang pernah saya baca, yaitu  Nyanyian Akar Rumput (Kumpulan Lengkap Puisi Wiji Tukul), Hujan Bulan Juni punya Sapardi dan Refrain di Sudut Dam. Tiga kumpulan puisi itu saya baca tahun 2014, artinya Melihat Api Bekerja adalah kumpulan puisi yang pertama dan mungkin yang terakhir saya baca di tahun 2015.
Saya sungguh menikmati kumpulan puisi ini, entah karena ini semacam oasis di tengah minimnya buku puisi yang saya baca, atau karena buku puisi ini memang menarik dan layak untuk dikoleksi. Bukan hanya karena puisi-puisinya yang indah,  tetapi juga ilustrasinya yang bikin saya jatuh cinta.
4. Percy Jackson & The Olympians #1, #2 dan #3
Saya membaca serial Percy Jackson secara maraton dari buku pertama The Lightning Thief, buku kedua The Sea of Monster, dan buku ketiga The Titan's Curse. Ini adalah jenis buku yang membuat saya menyesal kenapa saya tidak membacanya dari dulu. Tetapi kembali lagi seperti yang saya bilang, bahwa novel bagi saya terutama fantasi itu adalah hiburan. Dan bulan ini saya terlalu memanjakan diri dengan membaca tiga buku ini. Namun, bagi saya yang terlalu malas membaca buku mitologi Yunani, setidaknya serial ini membantu saya membedakan antara satu dewa dengan dewa lain, satu monster dan monster lain. Monster yang dimaksud, tentu saja adalah berbagai hewan mitologi Yunani.
Banyak yang bilang, serial ini memiliki kemiripan dengan Harry Potter, dan ngg... yaa di beberapa bagian saya merasa ada beberapa kemiripan baik karakter atau setting yang tidak ingin saya bicarakan lebih lanjut. Novel ini cukup menghibur dan berhasil bikin saya mengalami book hangover. Saya kebayang terus petualangan-petualangan mereka sekalipun udah namatin buku itu dari kemarin.
Itulah enam buku yang saya baca bulan ini. Kalau kamu, buku apa saja yang dibaca sebulan kemarin?

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Yang Terbaik Bagimu* (Puisi untuk Ayah)

Hanya Isyarat [Rectoverso]

Menulis sebagai Passion, Pekerjaan atau Hobi?

5 Upaya agar Bisa Konsisten Ngeblog

Dapet Kerjaan Gara-gara Ngeblog

Tamasya Ingatan (Sebuah Surat untuk Fathia Mohaddisa)