Kejadian Hari Ini Bikin Saya Histeris
Teman baik saya pernah membuat
sebuah tulisan di blognya. Dia menganalogikan, jika dirinya adalah ombak yang
bergulung-gulung, maka saya adalah danau yang tenang. Dia begitu ekspresif saat
bercerita, sedangkan saya cenderung kalem dan tidak meledak-ledak seperti
dirinya.
Jadi sebenarnya tak banyak yang
bisa bikin saya histeris, teriak-teriak, loncat-loncat apalagi salto karena kesenengan. Tapi tetap
saja, danau yang tenang itu sesekali kena riak gelombang. Inilah 3 hal yang
bisa bikin saya histeris.
1. Nyemplung ke air
Dua minggu yang lalu, ada acara
jalan-jalan ke pantai dari kantor. Dengan wawaniannya, saya yang nggak bisa
renang ini ikutan body rafting di salah satu lokasi wisata. Body rafting ini
intinya ngambang pake pelampung di sungai yang dalamnya 8-10m. Saya sempet jadi
bahan tertawaan karena saya histeris ketika kaki nggak ada pijakan dan lagi
saya susah napas. Untungnya pemandunya baik dan mau nolongin sampai akhirnya
saya tenang dan bisa menyelesaikan rute sekalipun dengan susah payah.
Saya jadi mengenang masa kecil
saat lagi seneng-senengnya mandi di sungai, sekali waktu saya pernah keseret
arus dan bikin saya histeris. Membayangkan kaki saya nggak bisa napak, pun tangan
saya nggak punya pegangan, apalagi
tanpa pelampung. Itu
mengerikan...
2. Liat anjing atau kucing
Kalau orang lain menganggap
kucing atau anjing itu lucu, saya justru memandang sebaliknya. Melihat anjing dari kejauhan, udah bikin saya
ngeri dan langsung tutup mata. Jadi dulu pernah dikejar anak anjing yang
imut-imut itu, bukan karena saya lari atau nginjek ekornya, tapi karena kami
sempet bersitatap beberapa detik. Sejak saat itu saya ghazul bashar kalau
ketemu anjing.
Kalau sama kucing saya masih agak
toleran, tapi kalau kucingnya agresif dan ngedeketin terus, bisa bikin saya
histeris juga. Dalam ingatan
saya, saya pernah sekali dicakar kucing dan bikin agak trauma.
3. Ketika diajak ngebut
Saya anaknya nggak bisa diajak
ngebut kalau naik motor. Kalau yang
bawa motor ngebut,
biasanya saya jerit-jerit atau pegangan yang kenceng (bahasa Sundanya tipepereket). Padahal saya nggak pernah trauma gara-gara
jatuh (semoga jangan).
Tepat di hari ini ada kejadian yang bikin saya histeris. Jadi tadi
siang, saya diajak beli makan oleh seorang teman yang belum begitu lancar bawa
motornya. Awalnya saya nggak mau, tapi melihat dia yakin akhirnya saya
membulatkan tekad dan bismillah
ajalah. Pas dia bawa motor emang agak goyang-goyang, nggak seimbang,
tapi saya mencoba menenangkan diri dan bersikap santai. Ngobrol sana-sini
padahal aslinya deg-degan.
Sampai akhirnya di depan kami ada
truk, pas banget tanjakan, jadi malesin banget kalau diasapi sepanjang jalan.
Akhirnya dia memberanikan diri nyalip tapi di depan ada dua motor. Kami berdua
akhirnya teriak, karena nyaris tabrakan sama motor di depan. Tapi temen saya
itu berhasil nyalip truk dan
menghindari tabrakan sekalipun agak oleng.
Sesampainya di kantor, saya
lemes. Masih nggak percaya saya masih hidup. Saya bahkan bertanya-tanya, ini
saya beneran masih hidup apa udah jadi hantu?
Jadi setenang-tenangnya kehidupan
orang, mengutip dari novel Petir punya Dee, setiap orang pasti merasakan
ombak.
(Ditulis dalam rangka memenuhi tantang menulis #10DaysKF dengan tema 3 hal yang kemungkinan besar bikin kamu histeris)
Comments
Post a Comment