Mengikuti Perjalanan Supernova Keempat [Resensi Partikel Dee, Koran Jakarta 4 Mei 2012]]
"Kita, manusia, adalah virus terjahat yang pernah
ada di muka Bumi. Suatu saat nanti orang-orang akan berusaha
meyakinkanmu bahwa manusia adalah bukti kesuksesan evolusi. Ingat
baik-baik Zarah. Mereka salah besar. Kita adalah kutukan bagi Bumi ini.
Bukan karena manusia pada dasarnya jahat, melainkan karena hampir semua
manusia hidup dalam mimpi. Mereka pikir mereka terjaga, padahal tidak.
Manusia adalah spesies paling berbahaya karena ketidaksadaran mereka."
Itulah kutipan sebuah dialog seorang ayah bernama Firas, dosen genius yang kerap disebut-sebut sebagai aset penting Institut Pertanitan Bogor. Dia adalah ilmuwan yang menggilai mikologi, kepada anak perempuannya bernama Zarah Amala. Mereka tinggal di pinggir Kota Bogor, dekat sebuah kampung bernama Batu Luhur.
Firas membesarkan kedua anaknya, Zarah dan Hara, dengan cara yang tidak biasa. Meski ditentang anggota keluarga, akhirnya Firas mampu menanamkan berbagai ilmu kepada Zarah sehingga mampu melampaui pengetahuan anak-anak seusianya.
Itulah kutipan sebuah dialog seorang ayah bernama Firas, dosen genius yang kerap disebut-sebut sebagai aset penting Institut Pertanitan Bogor. Dia adalah ilmuwan yang menggilai mikologi, kepada anak perempuannya bernama Zarah Amala. Mereka tinggal di pinggir Kota Bogor, dekat sebuah kampung bernama Batu Luhur.
Firas membesarkan kedua anaknya, Zarah dan Hara, dengan cara yang tidak biasa. Meski ditentang anggota keluarga, akhirnya Firas mampu menanamkan berbagai ilmu kepada Zarah sehingga mampu melampaui pengetahuan anak-anak seusianya.
Keterlibatan
Firas pada sebuah bukit di dekat kampung yang oleh warga sekitar
dianggap sangat angker serta kemisteriusannya tak pernah terungkap itu
akhirnya membawa Zarah ke dalam perjalanan panjang mengelilingi dunia
demi pelarian, juga pencarian. Zarah menjelajah mulai dari belantara
hutan Kalimantan, London, hingga pedalaman Afrika. Zarah juga menembus
dimensi lain yang belum pernah dikenal.
Dia memiliki bakat fotografi wildlife. Bakat ini memberinya banyak pengalaman. Contoh, dia pernah berhadapan dengan beruang madu, dikencingi babun, dan memotret singa liar Afrika dalam jarak dekat. Zarah juga harus berlari menyelamatkan diri dari objek potretnya. Profesinya itu pula mempertemukan Zarah dengan banyak orang serta berbagai konflik kehidupan mulai dari urusan cinta, persahabatan, pengkhianatan, dan akhirnya menemukan titik terang pencariannya.
Partikel adalah serial keempat dari Supernova. Kehadirannya telah dinanti selama 8 tahun oleh para penggemar. Dan inilah buku yang akhirnya membuka tabir pertalian antara ketiga buku sebelumnya dengan munculnya Bodhi dan Elektra di akhir.
Partikel seperti sengaja dibuat untuk mengobati rasa kangen pembaca Supernova karena pembaca akan disuguhi cita rasa dari ketiga serial sebelumnya. Ada unsur science dalam biologi ala Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh (Supernova 1). Ada unsur travelling melanglang buana ala Akar (Supernova 2). Ada penyajian dengan bahasa ringan dan pendalaman karakter yang luar biasa ala Petir (Supernova 4).
Tema besar yang coba penulis sajikan adalah seputar lingkungan hidup, etnobotani, fotografi, ekstraterestrial, dan relasi anak-orang tua. Novel ini, seperti halnya novel Dee yang lain, akan membuat pembaca membuka halaman pertama kemudian sulit untuk berhenti karena terjerat rasa penasaran hingga halaman terakhir.
Diresensi Nursaadah Fitriani, penggemar buku
Judul : Partikel
Pengarang : Dewi Lestari
Penerbit : Bentang
Cetakan Pertama : April 2012
Jumlah Halaman : vii 500 hlm
Harga : Rp79.000
istimewa
*Dimuat di Koran Jakarta, Jumat, 04 Mei 2012
komentar...''
ReplyDeleteboleh berkomentar ^^
Delete