Yang Terbaik Bagimu* (Puisi untuk Ayah)

wahai waktu, tolong bawakan aku pada masa ketika aku belum mengingat apapun, namun akan kutemukan dia mendekatkan wajahnya di telingaku dan merapalkan bait-bait doa untukku.

wahai waktu, tolong bawakan aku pada masa kecilku ketika aku masih bisa mendapati wajahnya di depan tungku kemudian memasakan kami sarapan ketika mama sedang tidak enak badan. Jujur saja, masakannya lebih enak dari masakan mama, pernah sekali waktu aku ungkapkan ini pada mama dan mama mengiyakan.

wahai waktu, tolong bawa aku pada masa kanakku ketika aku lupa dengan sebuah surat di ujung juz amma, atau ketika aku hanya berhasil menghafal sebuah ayat ketika orang lain mampu membacanya bahkan sambil berlalri, dia hanya berujar bahwa kelak aku mampu menghafalnya.

wahai waktu, tolong bawa aku pada masa remajaku ketika aku marah dan membanting pintu ketika ia memintaku melakukan sesuatu, lantas aku menangis di balik pintu kamarku dan meneteskan air mata dengan segenap perasaan benci, kenapa harus aku?


wahai waktu, tolong bawa aku pada masa ketika aku harus pergi dari rumah dan jauh darinya. Namun ketika aku kembali, tak kujumpai wajahnya yang sendu itu. Hanya selebar foto dengan latar belakang tempat yang asing. tempat yang menjadi impian kami. dan aku meneteskan air mata, pertama untuk keharuanku dan yang kedua untuk kerinduanku.

wahai waktu, tolong bawa aku pada masa ketika ia meneteskan air mata karena rasa bangga, dan aku berjanji tak pernah sekalipun mengecewakannya.

wahai waktu, simpanlah hari ini dalam kronologi hidupku, agar kelak aku mengingat hari2 ketika rindu membanjiri dan aku tak henti-hentinya menulis banyak hal tentangnya.
tentang seorang ayah terbaik di dunia...

11/7/2012
  

*Yang Terbaik Bagimu (Jangan Lupakan Ayah) - Ada Band

Teringat masa kecilku kau peluk dan kau manja
Indahnya saat itu buatku melambung
Disisimu terngiang hangat napas segar harum tubuhmu
Kau tuturkan segala mimpi-mimpi serta harapanmu

Kau inginku menjadi yang terbaik bagimu
Patuhi perintahmu jauhkan godaan
Yang mungkin ku lakukan dalam waktu ku beranjak dewasa
Jangan sampai membuatku terbelenggu jatuh dan terinjak

Reff:
Tuhan tolonglah sampaikan sejuta sayangku untuknya
Ku terus berjanji tak kan khianati pintanya
Ayah dengarlah betapa sesungguhnya ku mencintaimu
Kan ku buktikan ku mampu penuh maumu

Andaikan detik itu kan bergulir kembali
Ku rindukan suasana basuh jiwaku
Membahagiakan aku yang haus akan kasih dan sayangmu
Tuk wujudkan segala sesuatu yang pernah terlewati

Kembali ke: Reff

Comments

Popular posts from this blog

Menulis sebagai Passion, Pekerjaan atau Hobi?

5 Upaya agar Bisa Konsisten Ngeblog

Hanya Isyarat [Rectoverso]

Dapet Kerjaan Gara-gara Ngeblog

Belajar tentang Gaya Hidup Minimalis dari 5 Youtubers Ini