Seribu Matahari di Matanya
Kubilang ingin melihat dunia
kau tertawa
lantas
kau hadiahiku, matahari
di kelopak mataku
benderang namun tak buatku terbakar
Aku tak pernah bertanya
darimana kau mendapatkannya
lengkap dengan lembut sinarnya di kala fajar
teriknya tak tertahankan
serta rona merah ketika kelelahan
Aku tak pernah bertanya
darimana kau mendapatkannya
"Kupetik dari sebuah tempat,
tempat paling indah di dunia"
Ujarmu
Pasangan mata memandangku
Terpesona sesaat, lalu
Memalingkan wajahnya
Kutangkap iri berkelebat
aku puas
aku sungguh suka hadiahmu
Aku tak pernah bertanya
darimana kau mendapatkannya
"Jangan pernah menangis,
karena pasti matahari ini akan padam"
Katamu
Aku tak pernah bertanya
darimana kau mendapatkannya
"Kau bukan hanya bisa melihat dunia,
tapi kau juga akan dibutuhkan dunia."
Tambahmu
dengan senyuman seharga keindahan senja
kemudian beranjak
meninggalkanku
Waktu berlalu
matahari di mataku
semakin membara
Hingga pada sebuah jeda yang kau buat bisu
kutangkap wajahmu
kau ingat
di mataku ada matahari
yang dunia berotasi
aku jelas melihatmu
sekalipun kau kira aku tak tahu
Aku melihatmu bersama seseorang
yang matamu terpaut padanya
tajam, lekat
seorang wanita
berwajah pualam
dengan ribuan matahari
di matanya
di senyumannya
di genggamannya
di mata kakinya
di bening hatinya
Kututup mataku
dengan telapak tangan, bergetar
matahari di kelopak mataku
mampu menembusnya
seperti kaca bening
tanpa sekat
Aku tak pernah bertanya
dari mana kau mendapatkannya
lalu menghadiahkannya padaku
kini kutahu
Air mataku meluncur deras
padahal aku lupa bagaimana cara menangis
Mentari di kelopak mataku
padam seketika
21/06/2012
***Buat seseorang yang telah meminjamkanku matahari.
Karena kemarin aku tidak menangis, jadi ku kirimkan ke alamatmu dengan jasa pos, apa kau sudah menerimanya dengan utuh??
kau tertawa
lantas
kau hadiahiku, matahari
di kelopak mataku
benderang namun tak buatku terbakar
Aku tak pernah bertanya
darimana kau mendapatkannya
lengkap dengan lembut sinarnya di kala fajar
teriknya tak tertahankan
serta rona merah ketika kelelahan
Aku tak pernah bertanya
darimana kau mendapatkannya
"Kupetik dari sebuah tempat,
tempat paling indah di dunia"
Ujarmu
Pasangan mata memandangku
Terpesona sesaat, lalu
Memalingkan wajahnya
Kutangkap iri berkelebat
aku puas
aku sungguh suka hadiahmu
Aku tak pernah bertanya
darimana kau mendapatkannya
"Jangan pernah menangis,
karena pasti matahari ini akan padam"
Katamu
Aku tak pernah bertanya
darimana kau mendapatkannya
"Kau bukan hanya bisa melihat dunia,
tapi kau juga akan dibutuhkan dunia."
Tambahmu
dengan senyuman seharga keindahan senja
kemudian beranjak
meninggalkanku
Waktu berlalu
matahari di mataku
semakin membara
Hingga pada sebuah jeda yang kau buat bisu
kutangkap wajahmu
kau ingat
di mataku ada matahari
yang dunia berotasi
aku jelas melihatmu
sekalipun kau kira aku tak tahu
Aku melihatmu bersama seseorang
yang matamu terpaut padanya
tajam, lekat
seorang wanita
berwajah pualam
dengan ribuan matahari
di matanya
di senyumannya
di genggamannya
di mata kakinya
di bening hatinya
Kututup mataku
dengan telapak tangan, bergetar
matahari di kelopak mataku
mampu menembusnya
seperti kaca bening
tanpa sekat
Aku tak pernah bertanya
dari mana kau mendapatkannya
lalu menghadiahkannya padaku
kini kutahu
Air mataku meluncur deras
padahal aku lupa bagaimana cara menangis
Mentari di kelopak mataku
padam seketika
21/06/2012
***Buat seseorang yang telah meminjamkanku matahari.
Karena kemarin aku tidak menangis, jadi ku kirimkan ke alamatmu dengan jasa pos, apa kau sudah menerimanya dengan utuh??
Comments
Post a Comment