Kesepian

"Kamu suka kesepian gak sih?"
Pertanyaan itu kerap kuajukan pada banyak orang. Karena aku ngerasa heran aja, bagaimana bisa aku merasa sering kesepian. Apakah ini sesuatu hal yang normal? Apakah aku mengalami kelainan?
Lalu aku mengamati satu persatu jawaban teman-temanku.
"Pernah lah, aku pernah mengalami kesepian." Kata seorang temanku.
"Aku sering, apalagi saat ditinggal suami kerja." Kata temanku yang lain.
Oke dari beberapa orang yang pernah kutanyai, rata-rata mereka menjawab. Iya.
Lalu aku sering bertanya sendiri. Apakah matahari kesepian?
Dia cuman sendiri di langit. Dikelilingi delapan planet. Ribuan asteroid, puluhan satelit. Apakah dia pernah merasa kesepian?
Aku mengandaikan bahwa matahari itu kesepian, atau bosan. Lalu sekali waktu dia merasa kebosanannya memuncak dengan terjadinya badai. Mungkin itu adalah saat-saat dia sudah mengalami klimaks atas semua kesepian dan kebosanan. Tetapi pada akhirnya dia harus menyelesaikan tugasnya. Tetap bersinar untuk kebutuhan makhluk hidup lain.
Apakah aku harus berkaca pada matahari untuk mengusir setiap kesepian ini? Aku harus merasa selesai dengan diri sendiri, lalu mulai memikirkan orang lain. Orang-orang di sekitarku.
Terakhir, aku juga pernah bertanya pada seseorang. Mengeluh bahwa aku kesepian.
Dia bilang, “Kasihan.”
Kenapa kasihan? Tanyaku.
“Di dunia ini ada tujuh milyar orang, lalu di sini ada satu orang yang menganggap dia sendirian. Kasihan.”
Dan aku bungkam.

Comments

Popular posts from this blog

Yang Terbaik Bagimu* (Puisi untuk Ayah)

Hanya Isyarat [Rectoverso]

Menulis sebagai Passion, Pekerjaan atau Hobi?

5 Upaya agar Bisa Konsisten Ngeblog

Dapet Kerjaan Gara-gara Ngeblog

Tamasya Ingatan (Sebuah Surat untuk Fathia Mohaddisa)