Film Tentang Menulis (Bagian 1)
Beberapa
waktu lalu, saya mencari film-film tentang menulis. Baik itu yang mengajarkan
tentang teknik menulis ataupun film dengan tokoh utamanya berprofesi sebagai
penulis. Ada beberapa film yang saya download sendiri atau copy dari
teman. Diantaranya, Dead Poets Society (1989), Finding Forrester (2000), Adaptation
(2002), Authors Anonymous (2014), Barton Fink (1991), Capote (2005), Stranger
Than Fiction (2006), The Hours (2002), The Letter Writer (2011), dan Magic
Beyond Words (The JK Rowling Story). Sedang film dalam negeri dengan bumbu
tentang menulis, saya hanya punya dua yaitu Mereka Bilang Saya Monyet (2008) dan Perahu
Kertas (2012).
Kali
ini, saya hanya akan berbagi tentang film Dead Poets Society (1989) dan Finding
Forrester (2000) dulu, sedangkan sisanya, akan saya bahas lain kali. Karena dua
film ini masih hangat di kepala saya, baru kemarin saya tonton lagi. Selain
itu, dua film ini yang pernah disarankan oleh seorang penulis kepada saya saat
saya mengatakan padanya ingin belajar menulis.
Gambar dari sini |
Dead Poets Society
(1989)
Film
ini bercerita tentang seorang guru bahasa Inggris bernama John Keating yang
mengajar di sebuah sekolah persiapan. Keating mencoba menginspirasi siswanya
untuk mencintai puisi dengan metode belajar yang tidak lazim namun mampu
menarik perhatian siswa.
Ada
beberapa hal yang diajarkan Keating kepada siswa-siswanya, diantaranya
“meracun” mereka dengan kalimat “Carpe Diem”, bahasa Latin yang berarti
raihlah kesempatan. Istilah ini tidak hanya cocok diterapkan dalam belajar
menulis, tetapi juga dalam aktivitas lain. Kenapa? Sebab –seperti yang
dijelaskan Mr.Keating—“Kita akan menjadi cacing.” Sebab kita tidak akan hidup
abadi, kita akan mati. Maka sudah selayaknya kita melakukan yang terbaik dengan
meraih setiap kesempatan baik yang datang.
Kemudian
Keating mengajarkan siswa-siswanya mengenai bagaimana memandang puisi, bagaimana melihat segala
sesuatu dengan cara pandang yang berbeda, lalu menjelaskan bahaya kesamaan gaya
dalam berkarya dan cara untuk menulis tanpa berpikir terlebih dahulu. Tentunya
semua pelajaran itu dijelaskan dengan gaya mengajar yang out of the box.
Selain mengenai pelajaran menulis, cerita dalam film ini dijalin dengan baik. Tak
heran, di IMDB film ini ratingnya 8.0/10.
Finding Forrester
(2000)
Film
ini bercerita tentang seorang anak bernama Jamal Wallace yang memiliki kebiasaan
menulis buku harian dan hobi bermain basket. Lapangan basket tempat dia biasa
bermain berdekatan dengan sebuah apartemen. Dari balik salah satu jendela di
lantai atas, ada orang tua yang kerap memerhatikan mereka bermain basket.
Tingkah orang tua itu membuat Jamal dan kawan-kawannya penasaran siapa orang
tua itu dan mengapa selalu memerhatikan mereka bermain.
Atas
tantangan teman-temannya, Jamal harus memasuki rumah orang tua itu dan
mengambil sesuatu dari sana. Jamal tidak berhasil mengambil apapun, dia malah
meninggalakan tas yang berisi buku hariannya di rumah orang tua itu karena terpergok siempunya rumah, kemudian dia melarikan diri. Namun pada
akhirnya pertemuan ganjil itu membuat mereka berteman baik. Jamal memutuskan untuk belajar
menulis kepada orang tua itu. Ternyata orang tua itu banyak dibicarakan di
sekolahnya. Orang tua itu bernama William Forrester.
William
Forrester adalah seorang penulis yang banyak menulis buku, tetapi yang dia
terbitkan hanya satu buku. Satu buku terbaik diantara semuanya yaitu Avalon
Landing. Uniknya, satu-satunya buku yang dia terbitkan itu tetap dibicarakan
bertahun-tahun setelah buku tersebut terbit.
Ada
beragam pelajaran menulis yang disampaikan William Forrester kepada Jamal. Satu
diantaranya mengenai cara menulis draft pertama tanpa memikirkan apa yang sedang ditulis.
“Kunci utama menulis adalah menulis, bukan berpikir.” –William Forrester
Baru
kemudian setelah searching saya tahu bahwa tokoh William Forrester dan novel Avalon
Landing di film ini adalah fiktif. Tetapi
cerita semacam ini mengingatkan saya pada Harper Lee yang menulis To Kill a
Mockingbird. Itu adalah novel dia satu-satunya, terbit tahun 1960 dan tetap
dibicarakan hingga hari ini.
Untuk sementara, dua film itulah yang bisa saya bagi hari ini. Jika ada yang ingin
menyarankan film tentang menulis, --selain yang saya sebutkan-- boleh membagi
informasinya di kolom komentar :)
Tulisan ini dibuat dalam rangka (Kembali) #MenantangDiri #30HariMenulis
Tulisan ini dibuat dalam rangka (Kembali) #MenantangDiri #30HariMenulis
Comments
Post a Comment