Kenapa Saya Menulis?
Iya
ya? Kenapa menulis? Kenapa pengen jadi penulis? Saya akhirnya memikirkan
jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini gara-gara liat page Pak Edi Akhiles yang
sedang mengadakan kuis berhadiah buku dengan pertanyaan tersebut. Konon,
menjadi penulis itu harus peka dan jujur, peka dengan lingkungan sekitar dan
dengan jujur menuangkannya dalam sebuah tulisan. Akhirnya saya melongok jauh ke
dalam diri saya, lalu mulai menuliskannya dengan jujur di sini. Kenapa saya menulis?
Jawabannya
ada di tag line blog ini. Saya menulis karena saya sadar bahwa saya tidak bisa hidup tanpa
menulis. Ini memang bukan kalimat baru, saya tidak tahu siapakah pencetus pertama kali kalimat ini. Saya pernah mendengar ungkapan ini dari beberapa orang yang merasakan hal yang sama, kemudian saya merasa saya pun begitu. Saya gak bisa hidup (salah satunya) tanpa menulis. Ini serius, seandainya saja saya bisa hidup tanpa menulis ya saya
gak akan nulis. Sialnya, saya gak bisa. Beberapa hari tidak menulis saja saya
akan uring-uringan, kesal, bete untuk hal yang saya tidak tahu kenapa.
Ketika
uring-uringan begitu, teman saya suka nanya, "Absen nulis berapa hari?
Nulis dulu gih!"
Kemudian
saya menulis. Setelahnya saya berhenti uring-uringan dan guess what? Bahagia. Menulis bagi
saya adalah obat kesedihan, menulis membuat saya sangat bahagia, dan saya
menikmati lebih tepatnya bersyukur dengan sensai kebahagian macam ini.
Lalu
kenapa saya ingin jadi penulis (menyeriusi profesi ini?) karena saya ingin
kesenangan saya ini menjadi pekerjaan. Jadi saya bukan hanya hidup untuk
menulis tetapi juga hidup dari profesi sebagai penulis. Tidak ada hal yang
lebih membahagiakan dari ini.
Apa
yang saya lakukan untuk menuju ke arah sana? Sejauh ini, saya masih menulis hal
yang saya pikirkan, yang saya rasakan, tanpa terlebih dulu saya tentukan akan
seperti apa jadinya tulisan saya. Kemudian saya membiasakan diri untuk menulis
setiap hari minimal 200 kata dan pada jam yang sama setiap harinya. Biasanya
jam 10 pagi untuk menulis lalu jam 8 malam untuk membaca lagi dan mengedit
tulisan saya di pagi hari. Kenapa? Saya ingin membiasakan tubuh saya untuk
menulis seperti halnya saya menjalani aktivitas saya yang lain. Misalnya,
makan, tidur, mandi dsb.
Beberapa
tulisan berupa puisi, cerpen atau resensi saya kirim ke media, alhamdulillah
pernah ada yang dimuat seringnya sih tidak, selebihnya saya publish di blog
tetapi lebih banyak lagi yang saya simpan untuk diri saya sendiri di buku catatan
atau dalam bentuk file di laptop. Selain itu, saya terus memelihara impian
untuk menerbitkan buku, sambil terus memperbaiki kualitas tulisan saya.
Tulisan ini dibuat dalam rangka (Kembali) #MenantangDiri #30HariMenulis
Comments
Post a Comment