Film Tentang Menulis (Bagian 2)

Ini adalah tulisan lanjutan dari Film Tentang Menulis (Bagian 1). Kali ini saya ingin berbagai tentang film yang saya tonton beberapa hari terakhir, yaitu Midnight in Paris (2011) dan Adaptation (2002).
Gambar dari sini.
Saya pernah menyinggung tentang Midnight in Paris di sini. Ini adalah film romantic, comedy, fantasy. Bercerita tentang Gil Pender, seseorang yang sedang menulis sebuah novel dan berlibur dengan keluarga tunangannya ke Paris. Gil adalah seorang golden-age-thinking (anggapan bahwa periode waktu lain lebih baik dari pada saat ini). Dia tergila-gila dengan Paris pada tahun 1920 dikala hujan. Kemudian pada suatu malam, tepat setelah jam 12 malam dia terlempar ke dimensi waktu lain. Era 20-an!

Seperti halnya Gil Pender, saya pun seperti ikut masuk ke masa lalu dan menikmati view Paris pada tahun 1920 dengan back sound alunan musik Cole Porter. Saya ikut terhenyak saat ada seseorang yang memperkenalkan dirinya kepada Gil sebagai Scott Fitzgerald.
Haaa... Saya sampai mem-pause dan meyakinkan pada diri sendiri. Fitzgerald? Penulis novel fenomenal, The Great Gatsby? Belum selesai kekagetan saya, muncul lagi seseorang yang memperkenalkan diri sebagai:
"Hemingway."
Ernest Hemingway? Papa? Yah, begitulah sampai akhir film, saya menantikan siapa lagi yang akan muncul dan memang lebih banyak lagi tokoh masa lalu yang muncul. Baik seniman, musisi atau penulis.
Ada pelajaran menarik yang disampaikan Hemingway saat Gil meminta untuk mengoreksi novelnya. Belum apa-apa, bahkan sebelum membacanya, Hemingway langsung berkata kalau dia benci novel Gil.
“Kalo novelmu jelek, aku benci tulisan-tulisan jelek. Kalo novelmu bagus, aku akan iri.”
Selain itu Hemingway juga memberi beberapa petuah tentang menulis kepada Gil. Hingga akhirnya Hemingway membawa Gil kepada Getrude Stein. Dan selama itu Gil mendapat bimbingan dari Stein sampai dia mampu menyelesaikan novelnya.
Saya tidak bisa berbicara terlalu jauh tentang film ini karena akan banyak spoiler. Yang pasti saya menikmati film ini sejak awal sampai akhir, karena keindahan Paris, pemain-pemainnya good looking, ceritanya sederhana dan tidak perlu berpikir keras saat menontonnya. Terutama jika kamu memiliki kedekatan dengan karya seniman atau penulis di era itu, ini bakal jadi film yang asik buat ditonton.

Adaptation adalah film tentang seorang scripwriter namanya Charlie Kaufman. Dia ingin membuat skenario yang diadaptasi dari sebuh buku non-fiksi berjudul The Orchid Thief. Dia mengalami writer's block saat menyelesaikan skenario tersebut.
Menurut saya, ini adalah salah satu film yang bagus untuk siapapun yang ingin belajar menulis. Karena film ini memberikan contoh bagaimana caranya keluar dari writer’s block lewat tokoh Charlie Kaufman. Lalu tentang mengikuti seminar kepenulisan untuk mempelajari teknik menulis lewat tokoh Donald Kaufman (kembaran Charlie). Dan yang terpenting tentang bagaimana seharusnya melakukan riset untuk sebuah tulisan.
Mengenai riset, kita bisa belajar dari tokoh Susan Orlean. Dia ingin menulis tentang sesuatu yang tidak dia ketahui, yaitu anggrek. Maka, dia mulai membaca buku-buku tentang anggrek lalu bertemu dengan John Laroche, seorang pecinta anggrek. Sehingga pada akhirnya dia berhasil membuat sebuah tulisan yang indah.
Awalnya saya underestimate sama film ini. Soalnya sejak pertama melihat tokoh utamanya, memberikan kesan bahwa seorang penulis itu menyedihkan dan asosial. Tetapi setelah diikuti ternyata film ini menarik dan unik. Film ini dibuat berdasarkan pada pengalaman scripwriter-nya sendiri yaitu Charlie Kaufman. Dia mengalami writer’s block saat ingin mengadaptasi buku nonfiksi The Orchid Thief  ke dalam sebuah film. Tetapi akhirnya dia berhasil memecahkan masalahnya dan lahirah film ini. Awesome!

 Tulisan ini dibuat dalam rangka (Kembali)#MenantangDiri #30HariMenulis

Comments

Popular posts from this blog

Yang Terbaik Bagimu* (Puisi untuk Ayah)

5 Upaya agar Bisa Konsisten Ngeblog

Menulis sebagai Passion, Pekerjaan atau Hobi?

Hanya Isyarat [Rectoverso]

Dapet Kerjaan Gara-gara Ngeblog

Belajar tentang Gaya Hidup Minimalis dari 5 Youtubers Ini